Daftar Isi
Di dunia ini, stagflasi membuat sebagian besar negara menjadi was-was. Pasalnya, hal ini bukan hanya terjadi di negara maju saja, Indonesia juga pernah mengalaminya. Lantas, kira-kira apa yang dimaksud dengan stagflasi ya Propers?
Stagflasi adalah situasi di mana inflasi meningkat tetapi berbarengan dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Situasi ini tentu mengkhawatirkan semenjak Covid-19 melanda dunia.
Di sisi lain, situasi ini juga didefinisikan sebagai periode inflasi yang digabungkan dengan adanya penurunan Produk Domestik Bruto (PDB).
Akan tetapi, apa sih penyebab stagflasi dan adakah cara mengatasinya? Kalau Propers ingin mengetahui jawabannya, yuk simak artikel Propertree berikut ini!
Apa Itu Stagflasi
Diketahui, istilah “stagflasi” berasal dari kata ‘stagnasi’ dan ‘inflasi’. Istilah ini pertama kali muncul pada tahun 1960-an oleh seorang politisi Inggris bernama Macleod pada pidatonya di Dewan Rakyat Britania Raya.
Pada pidato tersebut, ia menggambarkan bahwa stagflasi berbarengan dengan inflasi yang terjadi di Inggris kala itu.
Oleh sebab itu, hingga saat ini istilah stagflasi masih sering digunakan untuk menunjukkan kondisi ekonomi yang tidak berkembang secara bersamaan dengan meningkatnya kenaikan harga.
Sementara untuk dampaknya, stagflasi tentu dapat meningkatkan indeks kesengsaraan (misery index). Misery index sendiri artinya sebuah indikator sederhana antar tingkat inflasi dan pengangguran.
Indikator ini umumnya digunakan untuk melihat bagaimana kondisi kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
Penyebab Stagflasi
Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya situasi tersebut. Namun, pemicu biasanya yaitu ketika pasokan uang yang beredar di pasar meningkat, sementara jumlah suplai atau barangnya terbatas.
Penyebab berikutnya juga bisa terjadi akibat adanya kebijakan meningkatkan jumlah uang yang beredar ketika penawaran terbatas. Kenaikan ini tentunya dapat menyebabkan inflasi bagi sebuah negara dan meningkatkan harga barang dagang.
Ini lah yang menjadikan stagflasi memperburuk kondisi perekonomian suatu negara. Meningkatnya angka pengangguran tentu berdampak pada melemahnya daya beli di masyarakat.
Kendati demikian, uang yang konsumen miliki lama kelamaan akan kehilangan nilainya seiring dengan berjalannya waktu.
Dampak Stagflasi
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa dampak jika suatu negara mengalaminya yaitu seperti berikut:
- Kenaikan harga jual barang sulit terkontrol karena penurunan nilai mata uang.
- Daya beli masyarakat menurun akibat naiknya harga jual barang.
- Bank sentral menaikkan tingkat suku bunga sebagai bentuk mengatasi situasi tersebut.
- Meningkatnya angka pengangguran adalah dampak jangka panjang situasi tersebut.
Cara Mengatasi Stagflasi di Indonesia
Stagflasi bisa saja tidak terus melanda, jika suatu negara bisa mengatasinya dengan baik. Di bawah ini adalah tiga cara yang Propers bisa lakukan, yakni:
1. Kebijakan Penyesuaian Pajak
Cara pertama yang bisa pemerintah lakukan adalah membuat kebijakan penyesuaian pajak dengan menurunkan insentif pajak. Penurunan ini terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, hingga harga bahan pokok.
Dengan melakukan hal tersebut, daya beli masyarakat perlahan akan mengalami peningkatan.
2. Penyediaan Lapangan Kerja
Menyadari tingginya angka pengangguran di Indonesia, pemerintah harus sigap mengambil sikap agar kondisi ekonomi tak menentu itu dapat teratasi.
Walaupun tidak mudah, pemerintah harus menyediakan lapangan kerja sebagai upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi di Indonesia.
3. Diversifikasi Investasi pada Aset yang Aman
Cara terakhir bisa langsung masyarakat lakukan dengan melakukan diversifikasi investasi sebagai langkah untuk mengamankan aset di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti akibat stagflasi.
Selain berinvestasi pada instrumen saham, reksadana, bahkan hingga jenis surat berharga lainnya, Propers juga bisa mengalokasikannya ke investasi safe haven yaitu emas.
Sebab, emas dapat melindungi nilai mata uang di masa depan. Sehingga, aset berharga yang Propers milikipun akan terlindungi dengan aman.
Dengan demikian, itulah pembahasan seputar stagflasi yang perlu Propers ketahui. Jika Propers tertarik membaca artikel seputar perekonomian Indonesia, keuangan, hingga investasi informatif lainnya, segera kunjungi blog Propertree.
Semoga artikel ini menambah pengetahuan Propers!
Baca Selengkapnya: 4 Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi yang Perlu Kamu Ketahui!
Penulis: Dhea Alvionita