Mengutip dari halaman situs Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Awalnya, istilah ini memiliki arti kenaikan jumlah uang yang beredar atau kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian.

Sebab, definisi tersebut merujuk pada gejala umum yang dihasilkan oleh adanya kenaikan jumlah uang beredar, dan diduga telah membuat harga barang dan jasa naik. Namun, makna dari istilah ini telah bergeser seperti apa yang telah disebutkan di halaman situs Bank Indonesia.

Baca selengkapnya: Definisi Inflasi dari Bank Indonesia

Namun, apa faktor penyebab peristiwa ini? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan di bawah ini!

Faktor Penyebab Inflasi

Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya peristiwa kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus, antara lain:

1. Kenaikan Permintaan

Kenaikan permintaan bisa menjadi salah satu penyebab inflasi. Faktor penyebab ini disebut juga dengan demand pull inflation. Demand Pull Inflation terjadi ketika total permintaan di seluruh ekonomi (permintaan agregat) meningkat cepat. Hal tersebut berbanding terbalik dengan total penawaran di seluruh ekonomi (pasokan aggregat).

Alhasil, demand pull inflation akan menciptakan peningkatan harga, karena ketidakmampuan produsen untuk memenuhi permintaan yang telah terlanjur meninggi. Faktor lainnya adalah meningkatnya pengeluaran pemerintah, pajak rendah, dan bunga yang terlampau rendah.

2. Biaya Produksi

Inflasi juga bisa terjadi karena biaya produksi atau istilahnya adalah cost push inflation. Dengan kata lain, penyebab terjadinya inflation karena kenaikan biaya produksi dalam aktivitas produsen. Jadi, ketika biaya produksi naik, maka produsen akan membatasi jumlah barang yang mereka produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal tersebut menciptakan situasi, di mana barang yang masyarakat butuhkan ada pada jumlah yang terbatas. Hal ini membuat masyarakat rela untuk membeli produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Inilah yang nantinya menimbulkan kondisi cost push inflation.

3. Peredaran Uang Jumlahnya Bertambah

Penambahan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian suatu negara juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya inflasi. Sebab, jika jumlah uang yang beredar naik lebih cepat daripada kenaikan output produk barang dan jasa, maka uang yang akan digunakan dapat menyebabkan kenaikan harga secara umum.

Saat jumlah uang yang beredar bertambah, maka masyarakat memiliki lebih banyak uang di saku celana mereka. Uang tersebut membuat permintaan akan barang dan jasa meningkat. Peningkatan permintaan ini mendorong kenaikan harga. Sebab, penjual akan merespon dengan menaikkan harga produk, karena permintaan yang tinggi.

4. Ekspektasi inflasi

Ekspektasi inflasi bisa menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya inflation.  Istilah ini merujuk pada faktor yang dipengaruhi persepsi dan keyakinan masyarakat tentang kenaikan harga di masa depan. Dengan kata lain, harapan adanya peristiwa ini di masa mendatang berpengaruh pada perilaku setiap pelaku ekonomi di suatu negara.

Misalnya, ketika sebuah perusahaan dan pekerja mengkhawatirkan terjadinya inflation, maka ketakutan akan membuat mereka mengharapkan hasil inflation yang lebih tinggi. 

Alhasil, para pekerja berpotensi meminta upah lebih tinggi, agar dapat menyeimbangkan biaya hidup. Namun, itu ketakutan yang mereka rasakan malah memperburuk keadaan.

Untuk membayar gaji pekerja yang lebih tinggi, maka perusahaan harus menaikkan harga dari produk yang mereka tawarkan. Selain itu, saat perusahaan tersebut mengira bahan produksinya lebih mahal dari biasanya, maka mereka juga akan meningkatkan harga untuk mempertahankan margin keuntungan, sehingga menyebabkan inflation.

Dampak Negatif Inflasi

Adapun dampak negatif karena peristiwa ini adalah sebagai berikut:

  • Menyebabkan nilai mata uang menurun dan mengakibatkan daya beli masyarakat yang rendah. Sebab, masyarakat akan kesusahan untuk membeli kebutuhan primer, karena harganya yang terus menanjak.
  • Merusak struktur ekonomi suatu negara. Hal ini karena ketidakstabilan harga-harga di pasaran. Dalam skala yang lebih besar, hal ini berpengaruh pada investasi dan pengambilan keputusan suatu perusahaan.
  • Menyebabkan ketidakpastian bagi setiap warga negara, karena tidak dapat mengetahui dengan pasti berapa harga barang-barang yang akan dibeli di masa yang akan datang.
  • Menurunkan kemakmuran warga negara. Sebab, peristiwa ini membuat mereka kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dampak ini lebih terasa bagi orang-orang dengan pendapatan yang rendah.

Sudah Tahu Apa Itu Inflasi?

Demikian informasi mengenai inflasi. Istilah ini memiliki beragam faktor penyebab, mulai dari kenaikan biaya produksi, peredaran uang yang bertambah, hingga  meningkatnya permintaan akan suatu produk dan jasa. Dampaknya pun cukup terasa, terutama untuk masyarakat kalangan menengah kebawah, dengan penghasilan yang rendah.