Ketika hendak memulai bisnis, Propers harus bisa memahami bagaimana suatu bisnis bisa mencapai Break Event Point (BEP). Lantas apa sih rumus BEP dan bagaimana cara menghitungnya ya? Pelajari selengkapnya di blog Propertree.

BEP, alias analisis titik impas, merupakan suatu keadaan bisnis yang mana dalam kegiatan operasinya sama sekali tidak memperoleh keuntungan serta tidak mengalami kerugian juga. 

Dengan kata lain, titik impas tersebut terjadi pada saat pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh bisnis nilainya seimbang.

Rumus BEP

Setelah Minpro telusuri, ternyata ada dua jenis rumus untuk menghitung BEP. Tanpa berlama-lama lagi, begini rumus BEP unit dalam rupiah yang wajib Propers ketahui:

1. Menghitung Berapa Unit yang Harus Terjual Supaya Terjadi BEP

Diketahui, rumus yang pertama ini dapat Propers hitung dengan membagi antara total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan harga jual per unit (Sales Price per Unit).

Kemudian Propers bisa mengurangi biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Agar lebih jelas, begini rumusnya.

  • BEP (dalam unit)

= Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

  • BEP (dalam unit)

= Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per Unit

2. Menghitung Berapa Rupiah dari Penjualan yang Perlu Bisnis Terima Supaya Terjadi BEP

Rumus kedua yakni dapat Propers hitung dengan membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dan harga jual per unit (Sales Price per Unit).

Selanjutnya Propers bisa mengurangi jumlah tersebut dengan biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost), lalu dikalikan dengan harga per unit lagi. Maka dari itu, berikut rumusnya

  • BEP (dalam rupiah)

= Biaya Tetap Produksi (Production Fixed Cost) / Margin Kontribusi per Unit x Harga per Unit

Keterangan:

  • Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap baik itu sedang produksi maupun tidak.
  • Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat sejalan dengan jumlah produksi, seperti bahan baku, bahan bakar, bahan baku listrik, dan lain sebagainya.
  • Harga jual per unit adalah harga jual barang ataupun jasa per unit yang suatu bisnis hasilkan.
  • Biaya variabel per unit adalah total biaya variabel per unit.
  • Margin kontribusi per unit adalah harga jual per unit dikurangi biaya variabel per unit.

Cara Menghitung BEP

Nah, supaya Propers lebih memahaminya, Minpro akan memberikan contoh bagaimana cara menghitung BEP. Simak berikut perhitungannya!

Perusahaan PT Propertree bergerak dalam bisnis properti. Diketahui, perusahaan tersebut memiliki data dan rencana produksi berupa biaya tetap sebesar Rp60.000.000.000.

Biaya ini terdiri dari penyusutan aset, gaji, sewa, hingga pajak properti. Lalu, biaya variabel pembangunan proyek properti Rp500.000.000 per unit dengan harga jual per unit sebesar Rp1.100.000.000.

Kira-kira berapa unit yang harus PT Propertree produksi supaya mampu menggapai BEP?

BEP (dalam unit)

Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

= Rp60.000.000.000 / (Rp1.100.000.000 – Rp500.000.000)

= 100 unit

Dengan begitu, maka perusahaan harus membangun 100 unit agar BEP tercapai. Jika sudah mengetahui cara menghitung unit, tak afdol kalau tidak menghitung dalam bentuk rupiah.

BEP (dalam rupiah)

Biaya Tetap Produksi (Production Fixed Cost) / Margin Kontribusi per Unit x Harga per Unit

= Rp60.000.000.000 / (Rp1.100.000.000 – Rp500.000.000) x Rp1.100.000.000

= Rp60.000.000.000 / Rp600.000.000 x Rp1.100.000.000 = Rp110.000.000.000

Sehingga, perusahaan harus mencapai penjualan sebesar Rp110 miliar supaya mencapai BEP.

Demikianlah rumus BEP beserta cara menghitungnya dalam unit dan rupiah. Semoga artikel Propertree kali ini dapat membantu bisnis Propers untuk mencapai BEP ya!

Temukan artikel informatif lainnya seputar bisnis, finansial, hingga investasi hanya di blog Propertree. Kunjungi sekarang juga untuk menemukan pengetahuan yang lebih luas lagi!

Baca Selengkapnya: BEP Adalah Kunci Sukses Bisnis! Ini Tujuan Hingga Faktornya

Penulis: Dhea Alvionita