Sering dengar istilah monkey business tetapi belum paham apa maksudnya? Dalam dunia bisnis, istilah tersebut mungkin sudah tak asing lagi. Sebab, monkey business sering digunakan sebagai salah satu strategi bisnis.

Kira-kira, apa itu monkey business ya Propers? Untuk mengetahui jawaban lengkapnya, mari simak artikel Propertree berikut ini sampai selesai ya.

Pengertian Monkey Business

Umumnya, monkey business adalah salah satu strategi bisnis yang tergolong kotor atau dirty business. Pasalnya, bisnis ini akan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai keuntungan, misalnya dengan cara menipu, kabur, dan lainnya.

Sementara, Pengamat Ekonomi, Wahyu Ario Pratomo, mengatakan bahwa monkey business merupakan bisnis musiman yang hanya menguntungkan kelompok tertentu.

Nantinya, bisnis tersebut akan menebar isu terkait potensi luar biasa atas suatu bisnis yang sedang booming. Selain itu, bisnis ini juga akan menggiring opini masyarakat untuk membeli produk dengan iming-iming harganya kian terus naik. 

Meskipun monkey business artinya bisnis monyet, kegiatannya bukan melakukan jual beli monyet. Melainkan analogi dari monyet yang akan kabur begitu saja ketika memperoleh makanan. Nah, makanan di sini dianggap sebagai keuntungan.

Strategi ini dinilai logis, karena sangat mudah untuk merangkap seseorang. Lantaran tak jarang pula banyak orang yang berpikir ingin cepat kaya tanpa perlu merasakan capek.

Karakteristik Monkey Business

Supaya Propers tidak terjebak dalam bisnis ini, kenali empat karakteristik monkey business di bawah ini yuk!

1. Barang Cenderung Musiman atau Tidak Sustainable

Seperti yang kita sadari, bisnis monyet hadir karena adanya tren di masyarakat. Tren ini berupa berbagai hal yang dapat menghasilkan keuntungan.

Amat disayangkan, barang tersebut tergolong musiman atau tidak sustainable. Sebab, barang yang dijual belikan tersebut tidak akan relevan lagi di masa depan.

2. Perputaran Nilai Barang Tidak Stabil

Akibat barang yang ada dalam bisnis monyet tidak berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka nilai barangnya cenderung tidak stabil.

Diketahui, barang tersebut bisa saja mengalami kenaikan yang cukup melesat, tak lama kemudian turun drastis atau bubble economy.

3. Keuntungan yang Ditawarkan Instan

Karakteristik yang mudah Propers kenali adalah menawarkan keuntungan yang besar secara instan. Dalam hal ini, bisnis monyet akan memanfaatkan sifat keserakahan manusia supaya tertarik dengan barang tersebut. 

Banyak orang yang malas berusaha dan lebih memilih jalan pintas walaupun berisiko hanya ingin meraih untung.

4. Tidak Memiliki Jaminan

Ciri bisnis monyet terakhir ialah tidak memiliki jaminan. Namun, kalau ada jaminannya, maka sudah pasti bisnis itu mengimplementasikan skema ponzi.

Baca Juga: Skema Ponzi Adalah Modus Investasi yang Wajib Anda Hindari

Kendati demikian, apabila Propers menemui model bisnis yang berkeliaran tanpa jaminan, lebih baik menghindarinya.

Contoh Kasus Monkey Business di Indonesia

Di Indonesia, praktik monkey business pernah beberapa kali terjadi. Penasaran apa saja contoh kasus yang sempat populer? Cek selengkapnya berikut ini!

  • Batu Akik

Contoh pertama terjadi pada tahun 2015-2016 yaitu penjualan batu akik. Seperti yang kita ketahui, batu akik sempat booming karena menawarkan harga sangat fantastis.

Dahulu, harga satu batu akik bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Kini, seiring berjalannya waktu, harga batu akik kian anjlok di angka puluhan hingga ratusan ribu saja.

  • Tanaman Janda Bolong

Saat Covid-19 melanda Indonesia, banyak aktivitas yang mulai terbatas. Sehingga banyak orang yang memutuskan untuk merawat tanaman hias di rumah agar mengatasi rasa bosan.

Salah satu tanaman hias yang populer yaitu tanaman janda bolong atau Monstera dalam bahasa latin. Pada tahun 2020 silam, tanaman ini mengalami kenaikan harga yang sangat pesat hingga puluhan juta rupiah. Namun kini, janda bolong perlahan mulai redup.

  • Arisan Bodong

Contoh populer berikutnya yakni arisan bodong. Lantaran manusia selalu merasa tamak dengan uang, sehingga banyak orang yang mudah terjerumus ke dalam bisnis monyet yang satu ini.

Arisan bodong sendiri adalah kegiatan arisan seperti biasanya dengan menyetorkan jumlah, lalu menunggu giliran mendapatkan pencairannya. Meskipun tak ada yang janggal, ternyata bisnis ini menjanjikan profit berkali lipat.

Berkat profit tersebut, kemudian banyak orang berbondong-bondong untuk bergabung. Sayangnya, ketika sudah banyak peminatnya, pemilik bisnis kabur tanpa jaminan apapun.

Oleh sebab itu, arisan bodong bukan hanya dikenal dengan monkey business melainkan skema ponzi pula.

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa monkey business merupakan sesuatu yang tidak wajar dan perlu Propers waspadai. Alih-alih ingin meraih keuntungan, justru malah menjadi buntung.

Daripada ikut arisan bodong, mending uangnya Propers gunakan untuk investasi saja di sektor yang menguntungkan. Salah satunya yakni pada sektor properti di Propertree.

Apabila Propers ingin menikmati investasi yang aman dan menguntungkan, Propertree solusinya!

Sebagai informasi, Propertree akan memberikan margin hingga 20 per tahun lho! Tak perlu khawatir karena Propertree sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tercatat di Kominfo.

Baca Selengkapnya: Waspada Investasi Bodong Skema Ponzi!

Penulis: Dhea Alvionita