Bagi sebagian investor, istilah obligasi mungkin sudah terdengar lumrah. Akan tetapi, sebenarnya apa sih pengertian dari obligasi itu? Jangan sampai Propers salah mengartikan obligasi atau bonds adalah suatu hal yang sama dengan saham.

Meskipun obligasi dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan, ternyata masih banyak masyarakat yang belum melek terkait apa itu obligasi. Untuk itu, mari simak artikel Propertree berikut untuk mengetahui jawaban lengkapnya!

Pengertian Bonds

Secara umum, obligasi atau bonds artinya adalah surat utang yang dinilai berharga karena diterbitkan oleh suatu perusahaan. Biasanya surat ini terbit dalam kurun waktu satu tahun.

Sementara itu, Investopedia mendefinisikan bahwa bonds adalah salah satu unit utang korporasi yang perusahaan terbitkan dan disekuritaskan sebagai aset yang kemudian dapat diperdagangkan.

Di sisi lain, bonds juga disebut sebagai instrumen pendapatan tetap. Hal ini disebabkan bonds secara tradisional membayar tingkat bunga tetap (kupon) terhadap pemegang utang.

Karakteristik Bonds

Supaya dapat membedakannya dengan instrumen investasi lainnya, inilah lima karakteristik bonds:

  1. Nilai nominal (nilai pari), jumlah uang yang bernilai obligasi saat jatuh tempo, termasuk pula jumlah referensi yang penerbit gunakan saat menghitung pembayaran bunga.
  2. Tingkat kupon, tingkat bunga yang akan penerbit bayarkan atas nilai obligasi dalam bentuk persentase.
  3. Tangga kupon, hal ini berkaitan dengan tanggal di mana penerbit obligasi akan membayarkan bunga. Tentunya pembayaran ini bisa seseorang lakukan dalam bentuk interval apa pun. Namun, standarnya setelah setengah tahunan.
  4. Tanggal jatuh tempo, tanggal di mana obligasi sudah mulai memasuki jatuh tempo. Dalam hal ini penerbit harus membayarnya kepada para pemegang sesuai nilai nominal bondsnya.
  5. Harga penerbitan, harga yang pertama kali penerbit jual sesuai nilai nominalnya. Misalnya dihargai 50, artinya bonds diperdagangkan pada 50% dari nilai nominalnya.

Jenis-Jenis Bonds

Setelah melansir dari berbagai sumber, Minpro sudah merangkumkan  enam jenis bonds yang paling banyak perusahaan atau organisasi tawarkan. Jenis-jenisnya yaitu sebagai berikut.

1. Zero Coupon Bond and Coupon Bonds

Zero coupon bonds merupakan obligasi yang sama sekali tidak membayar bunga, melainkan menukarnya dengan diskon yang signifikan. Sehingga, ketika jatuh tempo, maka obligasi ini sangat menguntungkan jika ditebus seluruhnya.

Di sisi lain, coupon bond akan perusahaan bayarkan kepada pemegang obligasi selama periode satu tahun atau bahkan lebih. 

Perusahaan yang menerbitkan obligasi jenis ini pun tidak menyimpan dana investornya, sehingga mereka berhak menerima kupon dalam periode antara penerbitan obligasi dan jatuh tempo saja.

2. Convertible and Callable Bonds

Obligasi konversi merupakan jenis obligasi yang akan menawarkan pendapatan tetap kepada para investornya. Walau ada bunga, tetapi dapat dikonversikan menjadi saham biasa maupun saham ekuitas.

Konversi tersebut dapat dilakukan selama masa berlaku obligasi dan sesuai kebijakan pemilik suratnya. Untuk harganya sendiri tergantung pada perubahan harga saham, suku bunga, hingga peringkat kredit yang penerbit obligasi keluarkan.

Sedangkan callable bonds atau obligasi opsi beli adalah jenis obligasi yang dapat dibeli oleh penerbit sebelum jatuh tempo. Jenis ini akan menawarkan kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan pelunasan lebih awal.

Dengan begitu, investor bisa meraih keuntungan berupa kupon yang lebih besar serta mendapat tingkat suku bunga yang menarik.

3. Registered and Bearer Bonds

Registered bonds merupakan jenis obligasi yang mana penerbitan dan pendaftarannya atas nama investornya sendiri. Jadi, pihak emiten akan memiliki data tentang pemilik obligasi.

Maka dari itu, emiten akan mudah membayar kewajibannya pada pihak yang tepat. Sertifikat ini dapat pemilik tandatangani secara manual ataupun dengan data yang sudah terkomputerisasi.

Berbeda dengan bearer bonds, yang merupakan jenis obligasi yang tidak terdaftar dan tidak tercatat sebagai pemilik. Sehingga, siapapun yang memiliki surat obligasi tersebut maka ialah pemiliknya.

4. Secure and Unsecured Bonds

Obligasi dengan jaminan (secure bonds) adalah jenis obligasi yang telah dijamin dengan berbagai aset, seperti tanah atau gedung. Asetnya pun sebagai jaminan pinjaman.

Jika pihak penerbit tidak mampu membayar obligasi saat jatuh tempo, aset tersebut akan diberikan kepada pemilik obligasi.

Sebaliknya, obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds) adalah jenis obligasi yang tidak memiliki jaminan. Biasanya, para investor hanya mengandalkan kredibilitas perusahaan sebagai pihak yang menerbitkan obligasi saja.

5. Term and Serial Bonds

Jenis berikutnya yakni obligasi berjangka, artinya obligasi dengan tanggal jatuhnya tempo tertentu. Dalam jenis ini, ada nominal yang perlu perusahaan bayarkan ke pemegang obligasi di hari itu.

Sementara serial adalah jenis obligasi berupa pembayaran berjangka dengan tanggal jatuh tempo yang terbagi dalam beberapa kali. Maka dari itu, bagi para penerbit hal ini sangat menguntungkan karena bunganya akan lebih rendah.

6. Junk Bond

Jenis terakhir dalam bahasa Indonesia artinya obligasi sampah. Dalam jenis ini, obligasi sangat memiliki risiko gagal bayar yang tinggi akibat perusahaan penerbit yang memiliki tingkat kredibilitas yang rendah.

Daripada investasi yang Propers jalani berisiko gagal bayar, mending gabung di Propertree untuk mendapat keuntungan yang pasti. Bersama Propertree, nantinya Propers akan berinvestasi dalam mendanai proyek properti.

Apalagi, prospek properti tiap tahunnya kian meningkat. Hanya bermodalkan Rp100.000 saja, Propers sudah bisa berinvestasi dengan imbal hasil hingga 20% per tahun loh.

Sangat menguntungkan bukan? Segera investasikan danamu dan rasakan keuntungannya sekarang juga di sini!

Baca Selengkapnya: Saham: Rahasia Investasi yang Wajib Dimiliki di Masa Depan!

Penulis: Dhea Alvionita