Daftar Isi
Perkembangan startup di Indonesia tergolong pesat, pasalnya sudah banyak startup yang mulai bermunculan. Lantas, apa itu startup? Simak selengkapnya di artikel Propertree kali ini yuk Propers!
Diketahui, kata startup sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya bisnis yang baru dirintis atau bisnis rintisan.
Nah, apabila Propers adalah salah satu pelaku bisnis yang sedang mengembangkan bisnis, alangkah baiknya mengetahui pengertian, karakteristik, kelebihan, kekurangan, dan pendanaan apa saja yang dimanfaatkan oleh startup.
Apa Itu Startup?
Mengacu pada laman Investopedia, istilah startup adalah perusahaan yang masih dalam tahap awal bisnis.
Perusahaan ini biasanya didirikan oleh satu atau bahkan banyak orang untuk mengembangkan sebuah produk hingga layanan yang sesuai dengan target pasar.
Dengan artian lain, startup merupakan perusahaan yang baru masuk atau masih dalam fase pengembangan untuk terus menemukan pasarnya maupun mengembangkan produknya.
Karakteristik Startup
Sebuah perusahaan dapat disebut sebagai bisnis rintisan apabila mempunyai tiga faktor penting, seperti pendiri, investor, dan produk atau layanan. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak karakteristiknya di bawah ini:
- Perusahaan memiliki usia yang masih kurang dari tiga tahun.
- Perusahaan masih pada tahap perkembangan.
- Produk atau jasa yang ditawarkan di pasaran berpotensi berubah-ubah.
- Pegawai berjumlah tak lebih dari 20 orang.
- Penggunaan modalnya tergantung pengembangan bisnis.
- Fokusnya pada perkembangan bisnis yang dinamis.
- Memanfaatkan teknologi, informasi, dan elektronik.
- Model bisnis yang dimiliki adaptif.
- Mengedepankan inovasi.
Kelebihan Startup
Terdapat beberapa keuntungan dari bisnis rintisan yang harus Propers pertimbangkan. Berikut kelebihannya seperti:
-
Memiliki Potensi Keuntungan yang Besar
Bisnis rintisan ini berpeluang menghasilkan keuntungan yang besar. Pasalnya, startup tergolong sebagai bisnis yang mampu melahirkan inovasi serta menawarkan solusi baru di masyarakat.
-
Pangsa Pasar Luas
Pada umumnya, bisnis rintisan mampu menjangkau pangsa pasar secara luas, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Pastinya hal ini tak luput dari perkembangan teknologi internet yang memudahkan bisnis dalam menjangkau konsumen di seluruh dunia.
-
Pertumbuhan Bisnis Cepat
Kelebihan berikutnya yaitu memiliki pertumbuhan bisnis yang cepat. Sebab, bisnis rintisan akan terus berinovasi dan mengembangan produk atau layanannya, Dengan demikian, bisnis ini semakin berpeluang menggapai kesuksesan.
-
Lingkungan Kerja Dinamis
Lantaran harus dituntut serba cepat, salah satu kelebihan bisnis startup yang mungkin banyak orang sadari yaitu memiliki lingkungan kerja yang sangat dinamis.
Kekurangan Startup
Tak melulu soal keuntungan, setiap bisnis tentu mempunyai tantangan yang tidak mudah. Kira-kira apa saja kekurangan dari startup ya Propers? Begini kekurangannya.
-
Berisiko Tinggi
Dikarenakan masih seumur jagung, maka startup cukup berisiko tinggi. Artinya, bisnis tersebut rentan akan kegagalan jika tak mampu memenuhi kebutuhan pasar ataupun menghadapi persaingan yang ada.
Maka dari itu, sebelum merintis bisnis, Propers perlu meriset pasar sedetail mungkin. Sehingga nantinya Propers dapat lebih memahami apa yang konsumen butuhkan.
-
Kompetisi Sangat Ketat
Menyadari banyaknya kompetitor, tak jarang banyak startup yang masih merasa kesulitan dalam menghadapi persaingan yang ketat.
Kendati begitu, Propers perlu mempunyai strategi khusus yang dapat menunjukkan keunggulan produk atau jasa yang tidak kompetitor miliki.
-
Tak Mudah Mencari Sumber Pendanaan
Kekurangan terakhir yang paling sering muncul yaitu sulit mencari sumber pendanaan. Padahal, startup memerlukan pendanaan yang besar untuk mengembangkan produk atau jasanya.
Pendanaan yang Startup Manfaatkan
Seperti yang dikatakan sebelumnya, sebuah startup pasti akan selalu membutuhkan pendanaan yang besar dalam mengembangkan perusahaannya. Biasanya, pendanaan tersebut bisa berasal dari beberapa jenis yang meliputi:
1. Keluarga atau Kerabat
Meski awalnya keluarga atau teman bukanlah target investor utama, akan tetapi mereka sangat berperan penting bagi para perintis bisnis.
Dalam hal ini, Propers bisa meminjam uang terlebih dahulu untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, peran kedua pihak tersebut juga bisa membantu mempromosikan bisnis yang Propers jalani.
Menyadari besarnya risiko yang ada, Propers harus mampu mengembangkan ide sebaik mungkin supaya dapat mengembalikan uang yang telah Propers pinjam sebelumnya.
2. Inkubator
Sebagai informasi, inkubator adalah suatu program yang sedemikian rupa dirancang supaya perusahaan kecil seperti bisnis rintisan mampu berdiri sendiri.
Inkubator hadir untuk membantu berbagai perusahaan rintisan dalam pembinaan yang baik dalam jangka waktu tertentu oleh mentor-mentor ahli pada bidangnya.
Harapannya, Propers bisa mendapat relasi, pendanaan, serta akses menuju coworking space supaya Propers mampu mengembangkan ide-ide yang cemerlang.
3. Venture Capital
Venture capital adalah modal berbentuk uang yang akan diberikan untuk startup yang potensial dan yang sedang berkembang. Umumnya, venture capital ini akan memberikan modal dalam jumlah yang besar.
Pendanaan jenis ini berisi para investor kelas atas, bank investasi, hingga lembaga keuangan besar lainnya. Jadi, pendanaan ini akan jauh lebih selektif.
Demikianlah informasi mengenai startup, mulai dari pengertian, karakteristik, kelebihan, dan kekurangan, serta pendanaannya.
Apabila Propers tertarik mengembangkan startup namun belum cukup modal, daripada sulit mendapatkan modal, lebih baik investasikan dana yang Propers miliki terlebih dahulu di Propertree.
Bermodalkan Rp100.000, Propers bisa berinvestasi dengan cara mendanai proyek properti yang pasti mengalami kenaikan tiap tahunnya. Lebih dari itu, Propertree akan memberikan imbal hasil hingga 20% per tahun lho!
Menarik bukan? Nggak perlu mikir lagi, yuk langsung investasikan danamu sekarang juga!
Baca Selengkapnya: 10 Contoh Bisnis Startup di Indonesia yang Sukses, Yuk Cari Tahu!
Penulis: Dhea Alvionita