Semakin populernya industri keuangan, istilah “uang fiat” kian digunakan sebagai mata uang modern di sebagian besar negara. Lantas, seperti apa contoh uang fiat ya Propers

Pengertian Uang Fiat

Menurut Investopedia,  istilah “fiat” sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya itu akan terjadi atau biarlah terjadi. Artinya, uang fiat adalah mata uang yang pemerintah keluarkan berupa uang kertas, namun tidak bisa ditukar dengan uang logam.

Nilai uang ini ditentukan dari hubungan antar penawaran dan permintaan serta stabilitas pemerintah yang menerbitkan, dan bukan dari nilai komoditas yang mendukungnya.

Sebagian besar uang kertas modern adalah mata uang fiat. Mata uang ini meliputi Rupiah, Dolar AS, Euro, serta mata uang utama global yang lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Fiat

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari uang ini, yuk simak melalui sajian dalam tabel berikut.

 

Kelebihan

Kekurangan

  • Dapat masyarakat terima untuk membeli berbagai jenis produk. Bahkan bisa untuk tukar menukar antar mata uang yang ada di dunia.
  • Bentuk fisiknya lebih praktis karena mudah disimpan.
  • Pemerintah lebih mudah mencetak uang baru serta meningkatkan jumlah peredarannya.
  • Memberikan bank sentral kendali yang besar terhadap perekonomian.
  • Lebih hemat biaya untuk memproduksi uang kertas.
  • Mudah terkena inflasi, yang menyebabkan daya beli produk atau jasa bisa jatuh dalam jangka waktu yang singkat.
  • Bank sentral berperan sebagai pemasok tunggal menimbulkan adanya monopoli pasokan.

Contoh Uang Fiat

Di bawah ini merupakan contoh uang fiat, di antaranya meliputi:

1. Rupiah Indonesia (IDR)

Rupiah Indonesia, pertama kali ada tahun 1946 sebagai pengganti gulden Hindia Belanda. Pada tahun 1950 an, Rupiah hampir bernilai sama dengan dolar Amerika Serikat.

Sayangnya, saat inflasi yang Indonesia alami pada tahun 1998, nilai tukar Rupiah terdepresiasi hingga mencapai Rp17.000 per dolar AS.

2. Dolar Amerika Serikat (USD)

Berdasarkan data Bank of International Settlements (BIS), ada sebanyak 88% Dolar AS yang digunakan untuk transaksi valuta asing (valas)  global pada tahun 2019 lalu.

Awal mulanya, Dolar AS dijamin oleh emas sebelum sistem Bretton Woods dibubarkan pada 1971. Tetapi, nilai dolar AS tetap pemerintah dan penawaran di pasar valaslah yang menentukan.

Walaupun sampai kini dolar AS tidak dijamin oleh emas, AS masih menyimpan cadangan emas terbesar di dunia sebesar 8.134 ton pada tahun 2021.

3. Euro (EUR)

Resmi meluncur pada tahun 1999, Euro adalah mata uang yang sah dari 27 negara anggota-anggota Uni Eropa. Akan tetapi, mata uang ini baru berhasil beredar pada 1 Januari 2002.

Simbol mata uang Euro yaitu “€” yang dirancang oleh seorang desainer grafis asal Belgia bernama Alain Billiet.

Simbol tersebut berasal dari huruf Yunani epsilon yang melambangkan stabilitas. Selain itu, dua garis di tengah melambangkan integrasi.

Sudah Paham Apa Itu Uang Fiat?

Apabila uang fiat tidak terkelola secara bijak, maka dapat merugikan para penggunanya. Sebab, uang ini dapat pemerintah cetak dalam jumlah besar bahkan mudah termanipulasi, sehingga menghilangkan nilainya.

Lantaran pemerintah yang menerbitkan, pengelolaan jenis uang ini haruslah tersentralisasi. Sehingga Propers harus tunduk atas kebijakan yang dapat merugikan.

Kurangnya transparansi, kebijakan ekonomi yang buruk, hingga ketidakpastian politik dan sosial dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada mata uang fiat ini.

Oleh sebab itu, Propers setidaknya harus memiliki aset pada instrumen investasi untuk mengantisipasi hal tersebut. Investasi seringkali menjadi solusi atas kelemahan yang uang fiat timbulkan.

Untuk itu, sekarang Propers bisa mulai investasi dalam mendanai proyek properti hanya dengan Rp100.000 saja di website Propertree dan dapatkan keuntungan hingga 20% per tahun.

Temukan juga artikel informatif terbaru seputar keuangan dan investasi melalui blog Propertree. Yuk, baca artikelnya sekarang juga!

Baca Selengkapnya: Mengenal Valas, Mata Uang Antar Negara yang Sering Digunakan

Penulis: Dhea Alvionita