Apakah Propers masih bingung dan mencari-cari bagaimana cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan rumus HPP? Tenang saja, di artikel ini Propers akan menemukan jawaban lengkapnya!

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan. Sedangkan artinya, HPP merupakan elemen terpenting yang ada dalam laporan keuangan.

Istilah HPP muncul karena sering digunakan dalam dunia bisnis, keuangan, hingga akuntansi sebagai salah satu unsur dari biaya produksi dari setiap perusahaan dagang.

Kalau Propers ingin menyusun laporan keuangan terutama untuk mengetahui laporan laba rugi, maka dengan menghitung HPP hasil kerugian suatu usaha dapat terlihat.

Nah, untuk menemukan perhitungan HPP usaha dagang yang tepat, alangkah baiknya Propers kenali rumus HPP, cara, dan contoh menghitungnya terlebih dahulu. Simak lebih lanjut dalam artikel Propertree berikut.

Rumus HPP

Rumus Harga Pokok Penjualan:

(Pembelian Bersih + Persediaan Awal) – Persediaan Akhir

Cara Menghitung HPP

Cara menghitung HPP sendiri berbeda-beda tergantung dari jenis usahanya. Sebagai contoh untuk usaha UMKM makanan. Ketahui cara menghitungnya di bawah ini!

  1. Hitung Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku biasa untuk membeli bahan-bahan pokok yang digunakan untuk membuat produk makanan. Misalnya untuk membuat salad buah.

Bahan baku yang diperlukan seperti stroberi, apel, melon, anggur, kiwi, jeruk sunkist, nata de coco, mayones, yoghurt, susu kental manis, dan keju parut.

Pembelian bahan baku pembuatan salad buah menghabiskan total Rp15.000.000.

2. Hitung Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang keluar untuk membayar upah karyawan yang terlibat dalam kegiatan produksi makanan. Biaya ini meliputi gaji, tunjangan, hingga asuransi kesehatan.

Sebagai contoh, ada 5 pekerja dengan upah masing-masing Rp5.000.000. Sehingga total yang dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja sebesar Rp25.000.000.

3. Hitung Biaya Operasional Lain atau Overhead

Biaya operasional lain maksudnya adalah biaya di luar produksi makanan, seperti biaya gas, air, listrik, dan lain sebagainya.

Untuk biaya gas menghabiskan total Rp1.400.000. Sedangkan biaya air Rp600.000, dan biaya listrik Rp3.000.000.

4. Hitung Total Biaya Produksi

Setelah menghitung tiga poin di atas, didapati total biaya produksi sebesar:

(Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Operasional Lain)

= Rp15.000.000 + Rp25.000.000 + Rp5.000.000

= Rp45.000.000

5. Hitung Jumlah Produk yang Dihasilkan

Cara berikutnya yaitu menentukan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Contohnya, jika Propers memproduksi 100 salad buah per hari, maka sebulan akan memproduksi:

100 salad buah/hari x 30 hari = 3.000 salad buah/bulan

Sebagai catatan, angka tersebut bisa saja berubah tergantung ketersediaan bahan buku, permintaan pasar, serta efisiensi produk.

Contoh Menghitung HPP

Sempat dikatakan sebelumnya bahwa Propers mampu memproduksi 3.000 salad buah dalam sebulan. Sementara untuk biaya-biaya yang dikeluarkan yaitu seperti:

  • Biaya bahan baku= Rp15.000.000.
  • Biaya tenaga kerja= Rp25.000.000
  • Biaya gas= Rp1.400.000.
  • Biaya air= Rp600.000
  • Biaya listrik= Rp3.000.000.

Jadi, HPP per porsi yakni sebagai berikut:

  • HPP per porsi salad buah

(Total Biaya Produksi / Jumlah Porsi Salad Buah Per Bulan)

=(Rp45.000.000 / 3.000)

=Rp15.000.

Sehingga, HPP salad buah per porsi adalah Rp15.000. Akan tetapi, jika Propers ingin meraih keuntungan sebesar 20% dari setiap porsi, maka harga jual salad buah bisa Propers hitung seperti ini:

Harga jual= HPP per salad buah + (HPP per salad buah x margin keuntungan)

= Rp15.000/salad buah + (Rp15.000/salad buah x 20%)

= Rp18.000/salad buah

Dengan menjual sebesar Rp18.000/salad buah, maka Propers akan meraih keuntungan sebesar Rp3.000/salad buah.

Kira-kira seperti itulah rumus, cara, dan contoh menghitung HPP untuk usaha UMKM makanan.

Kunjungi blog Propertree untuk menemukan wawasan yang lebih luas mengenai informasi mengenai bisnis, finansial, hingga investasi. Semoga artikel ini bermanfaat ya Propers!

Baca Selengkapnya: BEP Adalah Kunci Sukses Bisnis! Ini Tujuan Hingga Faktornya

Penulis: Dhea Alvionita