Daftar Isi
Memiliki passive income merupakan tujuan dan impian banyak orang. Ternyata, ada banyak sekali cara untuk memiliki passive income, salah satunya dengan investasi. Belakangan ini, investasi properti menjadi salah satu hal yang memiliki banyak peminat. Apakah kamu juga tertarik? Yuk, kenali dulu risiko investasi properti di sini!
6 Risiko Investasi Properti sebagai Pertimbangan
Dalam berbisnis dan bekerja, tentu akan ada banyak hal dan risiko yang perlu kamu pertimbangkan. Termasuk dalam hal investasi properti. Berikut ini adalah beberapa risikonya yang bisa kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk terjun di dalamnya:
1. Termasuk dalam High Capital Investment
Risiko yang pertama adalah karena investasi ini merupakan jenis yang padat modal atau high capital investment. Dalam melakukan investasi properti, kamu tidak bisa menggunakan modal dalam jumlah sedikit. Karena itu, umumnya tidak semua orang mampu untuk melakukan investasi.
Semakin besar modal yang ada, maka semakin besar pula keuntungan yang akan kamu peroleh. Meskipun begitu, risiko kerugian dan biaya operasional yang perlu kamu keluarkan juga tidak kalah besar.
2. Membutuhkan Biaya Mahal
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, risiko investasi properti adalah membutuhkan biaya yang mahal khususnya dalam perawatan. Kamu pasti tahu bahwa, bangunan atau rumah yang tidak terawat akan mengalami banyak kerusakan. Misalnya seperti atap bocor, kayu lapuk, tumbuh lumut, dan sebagainya.
Tidak seperti produk investasi digital dan keuangan yang bisa dibiarkan begitu saja, properti membutuhkan banyak perawatan untuk menjaga agar tetap bagus dan layak huni. Oleh karena itu, kamu akan membutuhkan biaya cukup tinggi untuk merawat bangunan secara berkala.
3. Membutuhkan Waktu Lama dalam Pembeliannya
Jika kamu merupakan tipe orang yang ingin mendapatkan barang dalam waktu yang cepat, maka investasi properti nampaknya kurang cocok untukmu. Karena membeli properti tidak bisa secara instan. Ini dinamakan dengan time consuming acquisition, di mana waktu yang kamu perlukan untuk memiliki properti cenderung lama.
Waktu yang lama tersebut dibutuhkan ketika melakukan pengurusan dokumen yang mencapai 5 hingga 14 hari. Selain itu, untuk memilih jenis properti yang cocok, maka kamu pasti juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
4. Biaya Transaksi Tinggi
Selain memakan waktu yang cukup lama, nyatanya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi dan pengurusan segala dokumen juga cukup tinggi. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan jika dana yang kamu punya terbatas atau tidak terlalu banyak.
Biaya pengurusan dokumen yang terkait dengan investasi properti juga cukup banyak. Meliputi biaya pengecekan sertifikat, akta jual beli, balik nama, penerimaan negara bukan pajak, KPR, jasa notaris, PPh, dan BPHTB.
5. Ada Biaya Penyusutan
Properti merupakan wujud benda nyata yang bisa lapuk dan rusak oleh waktu. Oleh karena itu, risiko investasi properti selanjutnya adalah terdapat biaya penyusutan yang bisa menjadi kerugian dalam berinvestasi. Biaya penyusutan sendiri merupakan kerugian yang ada karena adanya faktor waktu.
Meskipun harga bangunan semakin lama semakin meningkat, kondisi dan usia bangunan akan sangat mempengaruhi harga jualnya. Terlebih lagi jika dasar bangunan atau konstruksi tidak terlalu kokoh. Maka, bisa dipastikan harga jual properti juga mengalami penurunan drastis.
6. Butuh Banyak Pengalaman
Melakukan investasi properti juga membutuhkan jam terbang yang cukup tinggi. Hal ini akan sangat sulit bagi kamu yang merupakan investor pemula. Keterampilan dalam mencari properti yang pas dan memiliki daya jual tinggi merupakan salah satu faktor utama.
Jika kamu merupakan seorang investor pemula, maka ada baiknya untuk menggali banyak ilmu terlebih dahulu. Akan jauh lebih baik lagi jika kamu memiliki mentor sebagai pembimbing dalam melakukan investasi properti. Dengan demikian, kamu akan lebih cermat dalam menentukan jenis properti yang ada.
Sudah Memahami Apa Saja Risiko Investasi Properti?
Sekian ulasan mengenai beberapa risiko investasi properti yang perlu kamu ketahui sebelum terjun langsung pada bidang tersebut. Setiap langkah dalam berbisnis memang harus memiliki banyak pertimbangan. Semoga penjelasan di atas dapat membantu kamu dalam mengambil keputusan lebih bijak, ya!