Setiap investor harus mengetahui makna terkait istilah yang sedang tren dalam dunia saham. Salah satu istilah yang paling populer adalah bearish market. Lantas, sebenarnya apa itu bearish market?

Diketahui, penggunaan istilah bearish ini sudah ada sejak abad ke-18 silam. Di mana istilah tersebut banyak orang gunakan untuk mendeskripsikan seorang spekulan yang melakukan kontrak jual-beli aset yang tidak sepenuhnya ia miliki.

Yuk simak pemaparan lebih lengkap mengenai pengertian, ciri, beserta tips menghadapi bearish market di artikel Propertree berikut!

Pengertian Bearish Market

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), istilah bearish berasal dari kata bear dalam bahasa Inggris, yang artinya beruang. Kondisi ini diibaratkan layaknya beruang yang menyerang menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah.

Hal tersebutlah yang kemudian menunjukkan kondisi pasar ketika banyak penjualan terjadi tetapi keadaan pasar melemah atau menurun. Biasanya, bearish market akan selalu diiringi dengan penurunan harga saham hingga 20% atau lebih.

Sehingga, seorang investor dan trader cenderung akan memiliki pandangan bahwa saham akan mengalami penurunan kedepannya.

Ciri Bearish Market

Ada beberapa ciri yang dapat menandakan bearish market, di antaranya seperti:

1. Penurunan Harga

Ciri paling utama yaitu karena penurunan harga aset secara bersamaan atau sebagian besar aset di pasar. Penurunan ini dapat terjadi secara signifikan serta berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.

2. Sentimen Negatif

Ciri kedua yakni sentimen negatif. Dalam keadaan ini, investor dan trader merasa khawatir terhadap kondisi pasar. Jadi, kepercayaan pun kian menurun.

3. Volume Perdagangan Meningkat

Selama kondisi bearish berlangsung, volume perdagangan akan meningkat. Sebab, banyak investor yang memperjual belikan aset untuk meminimalisir terjadinya kerugian.

4. Performa Sektor Buruk

Seperti yang kita ketahui, bearish tidak menyebabkan seluruh sektor di pasar mengalami penurunan. Biasanya, hanya sektor ekonomi sajalah yang lebih sensitif terhadap siklus bisnis.

5. Volatilitas Tinggi

Ciri berikutnya adalah memiliki volatilitas yang tergolong tinggi, bahkan hingga berpeluang memberi kesempatan dan risiko bagi para investornya.

Lantaran cepatnya pergerakan harga, pasar menjadi sulit untuk diprediksi hingga mendatangkan ketidakpastian terutama bagi investor dan trader.

Tips Menghadapi Bearish Market

Setelah Minpro telusuri, setidaknya ada empat tips menghadapi bearish market yang perlu Propers ketahui. Terus simak penjelasannya di bawah ini ya.

1. Potensi Keuntungan Ketika Terjadi Penurunan Harga

Ketika bearish mengalami penurunan, trader yang sudah paham biasanya akan memanfaatkan kondisi ini dengan melakukan short selling.

Short selling adalah menjual aset yang trader miliki dan membelinya kembali saat harganya sudah turun. Nantinya, mereka akan mendapat keuntungan dari perbedaan harga jual dan beli itu.

2. Investasi Safe Haven

Selama baerish terjadi, investor akan memilih aset yang paling mereka anggap aman, salah satunya yakni emas.

Pada umumnya, investor yang sudah mengantongi aset ini akan mereka manfaatkan untuk mendapat keuntungan.

Pasalnya, harga emas cenderung naik ketika ketidakpastian tengah terjadi di pasar.

3. Diversifikasi Portofolio

Karena bearish bisa mempengaruhi berbagai sektor hingga saham, maka investor yang telah melakukan diversifikasi portofolio sebaik mungkin cenderung tidak berisiko mengalami kerugian.

4. Peluang Investasi Jangka Panjang

Ketika pasar mengalami bearish, beberapa harga saham dapat turun sampai di bawah nilai intrinsiknya. Hal ini juga bisa mendatangkan peluang investasi jangka panjang.

Apabila Propers sangat yakin terhadap prospek jangka panjang dari saham, maka Propers bisa membelinya dengan harga yang lebih murah hingga menunggu harga pulih kembali.

Akan tetapi, perlu Propers ketahui juga bahwa trading di pasar bearish sangatlah berisiko tinggi. Jadi, kalau Propers adalah pemula, lebih baik tanamkan modal di instrumen yang rendah risiko.

Salah satunya di sektor properti yang telah terbukti menguntungkan hingga jangka panjang. Tertarik investasi yang menguntungkan? Pilih Propertree saja!

Dengan modal Rp100.000, Propers sudah bisa investasi dengan margin hingga 20% per tahun lho! Yuk daftar sekarang juga di sini.

Baca Selengkapnya: Pasti Cuan! Ternyata Begini Cara Analisa Harga Saham

Penulis: Dhea Alvionita