Impulsive buying adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku membeli sesuatu tanpa berpikir dua kali. Lantas, sebenarnya apa sih impulsive buying itu? Di bawah ini Propertree punya pembahasan lengkapnya!

Pengertian Impulsive Buying

Dalam bahasa Inggris, impulsive buying artinya belanja impulsif. Dengan kata lain, impulsive buying adalah keinginan seseorang untuk membeli sesuatu dalam jumlah banyak secara tiba-tba tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu.

Pada praktiknya, keputusan ini cenderung menggunakan emosi perasaan daripada logika. Umumnya, kebiasaan ini akan muncul saat seseorang terangsang oleh sesuatu yang dapat menariknya.

Misalnya, penawaran promo atau diskon yang dapat membuat seseorang tertarik untuk membeli. Sebab, mereka merasa bahwa kesempatan tersebut tidak akan datang dua kali.

Namun kenyataannya. perilaku tersebut akan berdampak negatif bagi para pelakunya karena kebiasaan ini hanya akan membeli sesuatu sesuai keinginan bukan kebutuhan. Sehingga hal ini akan mengakibatkan pemborosan finansial.

Faktor Pemicu Terjadinya Impulsive Buying

Adanya impulsive buying lantaran beberapa faktor yang memicu, seperti:

1. Faktor Strategi Pemasaran

Faktor pemicu pertama yaitu pengaruh strategi pemasaran dari penjualan, seperti diskon, promo, cashback dan lainnya yang bisa menyebabkan perilaku impulsif.

2. Faktor Kepribadian

Faktor kedua adalah kepribadian, bisa karena gengsi maupun FOMO saat tidak memiliki sesuatu yang sedang tren di masa itu. Sehingga, orang-orang rela untuk membeli apa saja asalkan tujuannya tercapai.

3. Faktor Jenis Produk

Faktor selanjutnya yakni jenis produk juga akan mendorong tingkah laku impulsive buying. Lantaran adanya kemasan, desain, varian, dan kelangkaan produk, hal tersebut justru semakin membuat seseorang tertarik untuk membeli walaupun tidak membutuhkannya.

4. Faktor Geografis dan Aspek Budaya

Faktor keempat karena geografis dan aspek budaya. Sebab, masyarakat dengan budaya yang mandiri akan jauh lebih memiliki perilaku implusif daripada masyarakat budaya kolektif.

Masyarakat budaya mandiri akan mudah terkena perilaku tersebut karena tuntutan dalam meredakan stres. Mereka lebih memiilih untuk melakukannya sendiri dibandingkan meminta bantuan orang lain.

Tanda Impulsive Buying

Inilah tandanya kalau Propers terkena perilaku impulsif, diantaranya meliputi:

  • Membeli barang demi mencari kepuasan sesaat,
  • Membeli barang tanpa memikirkan pertimbangannya,
  • Membeli barang dalam jumlah yang banyak dengan alasan self-reward,
  • Menjadikan window shopping sebagai pereda stres,
  • Membeli barang karena tren, dan
  • Mudah tergoda diskon dan promo.

Dampak Negatif Perilaku Impulsive Buying

Setelah mengetahui faktor pemicu dan tanda perilaku impulsif, berikut ini adalah dampak negatifnya jika kebiasaan buruk ini terus dibiarkan, seperti:

1. Membuat Keuangan Makin Boros

Dampak impulsive buying pertama yaitu bisa membuat keuangan semakin boros. Jika kegiatan berbelanja seperti ini terus dibiarkan maka akan menghabiskan uang untuk barang yang tidak penting. Akhirnya pengeluaran utama harus terkorbankan demi memenuhi nafsu sesaat.

2. Menumpuknya Barang yang Tidak Terpakai di Rumah

Selanjutnya, perilaku impulsif hanya akan membuat rumah penuh dengan barang-barang yang tidak terpakai. Tingkah laku ini cenderung membeli barang sesuai keinginan bukan kebutuhan, akibatnya banyak barang yang menganggur.

3. Gampang Terjebak Kredit

Dampak berikutnya lebih mudah terjebak kredit karena perilaku ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apabila pelaku tidak memiliki kemampuan finansial, maka mereka rela berhutang yang akhirnya membuat kredit menumpuk.

4. Sulit Merencanakan Keuangan

Dampak terakhir yaitu sulit untuk merencanakan keuangan di masa depan karena mereka tidak memiliki tabungan.

Nah, itulah informasi seputar impulsive buying yang wajib Propers ketahui supaya tidak terjebak didalamnya. Sebab, perilaku ini bukan hal yang baik, bahkan hanya akan mengancam kesehatan finansial.

Kendati demikian, yuk mulai menyisihkan uang kalian dengan mulai berinvestasi bersama Propertree untuk mendanai proyek properti. Dengan modal Rp 100.000 kalian bisa mendapat imbal hasil hingga 20% per tahun loh. Segera gabung sekarang di sini ya!

Baca Selengkapnya: 4 Cara Biar Gak Terjebak Impulsif Buying

Penulis: Dhea Alvionita