Di Indonesia, diskonto adalah kebijakan yang berperan penting untuk pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral memiliki wewenang dalam mengeluarkan kebijakan ini. Lantas, apa sih diskonto itu? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut!

Pengertian Diskonto Adalah

Berdasarkan Bank Indonesia, diskonto adalah kebijakan bank sentral guna menambah maupun mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Diskonto umumnya dilakukan dengan menaik-turunkan suku bunga bank umum.

Kebijakan diskonto ini bertujuan untuk mengatur segala aktivitas perekonomian yang ada masyarakat. Sehingga, ekonomi akan tercapai secara merata dengan sebaik mungkin.

Manfaat Kebijakan Diskonto

Selain untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat, diskonto memiliki beberapa manfaat lainnya seperti:

1. Meningkatkan Cadangan Uang Saat Terjadi Krisis Moneter

Seperti yang kita ketahui, krisis moneter merupakan masalah multi-level yang suatu negara alami saat tidak mampu membayar hutang (khususnya hutang luar negeri) maupun memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Adanya kebijakan diskonto ini tentu akan menjadi solusi yang bagus saat krisis moneter melanda suatu negara. BI bisa menerapkan kebijakan ini dengan menaikkan tingkat suku bank, sehingga hal ini akan memicu masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank.

2. Terkendalinya Harga Barang di Pasar

Kebijakan diskonto juga bisa mengendalikan harga barang di pasar menjadi stagnan. Ketika harga barang terlalu tinggi, maka dengan cara menaikkan suku bunga adalah keputusan yang tepat.

Sebab, masyarakat akan tertarik untuk menyimpankan uang yang mereka miliki di bank. Hal ini tentu akan membuat kegiatan di pasar menurun, sehingga permintaan pasar pun ikut menurun.

3. Menguatnya Nilai Kurs

Demi menjaga kestabilan akan ekonomi di masyarakat, pemerintah harus menguatkan kurs rupiah terhadap USD. Dengan meningkatkan diskonto, maka investor asing dapat mengakses investasi dengan mudah. Sehingga nilai kurs rupiah akan meningkat dan berdampak positif untuk perekonomian.

4. Mengendalikan Pergerakan Inflasi

Manfaat kebijakan diskonto terakhir yaitu mengendalikan pergerakan inflasi. Pergerakan ini tidak selamanya buruk karena hal bisa saja berarti bahwa jumlah konsumsi masyarakat mengalami stagnan. Selain itu, inflasi juga bisa menandakan bahwa ekonomi di negara itu tidak berkembang.

Contoh Kebijakan Diskonto

Setelah mengetahui pengertian dan manfaat diskonto, kini Minpro akan menjelaskan contoh kebijakan diskonto yang terjadi di Indonesia. Adapun contoh kebijakan diskonto yang pemerintah pernah lakukan melalui Bank Indonesia, yaitu:

1. Peluncuran Surat Berharga Negara (SBN)

Pertama, pemerintah pernah meluncurkan Surat Berharga Negara (SBN), diantaranya seperti surat utang, obligasi negara, hingga Saving Bond Riter (SBR).

Kebijakan ini dilakukan semata-mata untuk menampung dana dari masyarakat, dengan periode pengembalian beserta bunganya. Kemudian dana SBN akan dimanfaatkan untuk kepentingan pemerintah.

Umumnya, kepentingan ini digunakan dalam pembiayaan sektor-sektor penting negara, seperti sektor vital, memenuhi APBN, pembangunan infrastruktur, pendanaan penanganan pandemi, dan lain sebagainya.

2. Peningkatan Bank Indonesia (BI) Repo Rate

Kedua, yaitu peningkatan BI Repo Rate atau suku bunga acuan yang telah pihak Bank Indonesia tetapkan dan wajib dipatuhkan oleh seluruh bank umum yang beroperasi di Indonesia.

Ketika BI Rate mengalami kenaikan, maka tingkat bunga akan ikut naik. Dengan naiknya bunga tinggi ini, harapannya masyarakat akan berbondong-bondong menaruh uangnya di bank. Sehingga tingkat inflasi juga akan mengalami penurunan.

3. Penurunan Bank Indonesia (BI) Repo Rate

Terakhir, kebalikan dari peningkatan yakni penurunan BI Repo Rate. Akan tetapi, ada tujuan dari penurunan ini sendiri, misalnya untuk meningkatkan perputaran uang di masyarakat, menyalurkan uangnya ke sektor yang lebih produktif, dan sebagainya.

Jika BI menurunkan suku bunga acuan, biasanya masyarakat akan menarik dananya dari bank dan memanfaatkannya untuk bertransaksi di pasar. Bahkan disaat yang bersamaan pun, harga barang akan mengalami inflasi atau peningkatan, penurunan nilai kurs rupiah yang membuat masyarakat menjadi makin konsumtif.

Kendati demikian, tak perlu khawatir sebab kondisi ini tidak selalu buruk. Makin banyak jumlah uang yang beredar, maka uang akan lebih mengalir ke masyarakat terutama yang mengalami kekurangan finansial.

Itulah penjelasan mengenai pengertian, manfaat, hingga contoh kebijakan diskonto yang ada di Indonesia. Temukan informasi mengenai finansial menarik lainnya hanya di blog Propertree. Semoga bermanfaat!

Baca Selengkapnya: Suku Bunga BI Naik: Ini Dampak Bagi Sektor Properti!

Penulis: Dhea Alvionita