Memang sulit menahan godaan berbagai promosi menarik, seperti diskon di tanggal yang menarik, promosi gajian, beli satu gratis satu, pengiriman gratis, dan voucher cashback membuat kita termakan promosi. Pada akhirnya itu akan mengarah pada pembelian impulsif, yang mungkin sebenarnya tidak dibutuhkan.

Harga promo mungkin membuat kita berpikir kalau kita untung dengan membeli harga yang murah, tapi ujung-ujungnya itu bisa jadi bumerang. Hal itu akan membuat kita boros atau bahkan menimbulkan banyak utang.

Cara Menghindari impulsif buying

1. Membuat Alokasi Dana Belanja

Dari penghasilan yang kita miliki, kita dapat menerapkan sistem 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Dengan ini untuk memenuhi keinginan berbelanja, kita dapat menggunakan 30% sebagai dana yang kita siapkan untuk memenuhi keinginan belanja kita.

2. Buat Daftar Belanja dan Jadwalnya

Membuat daftar keinginan yang akan dibelanjakan selama sebulan. Kemudian jadwalkan waktu yang tepat untuk membeli barang-barang yang kita inginkan. Sebagai contoh ada barang yang kita inginkan sejak lama, dan akan ada promo diskon besar-besaran di tanggal gajian. Kita dapat memasukkan barang tersebut ke dalam list belanja untuk nanti saat tanggal gajian.

3. Tidak Perlu Merasa FOMO

Apasih FOMO itu? FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out atau takut akan ketinggalan suatu hal yang baru. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu kita bertindak impulsif. Karena kita memiliki rasa takut akan ketinggalan sebuah tren atau gengsi dengan teman yang memiliki barang yang sedang trend.

4. Menyisihkan Uang Sejak Awal untuk Investasi

Sejak awal kita harus membuat budgeting dari penghasilan yang diperoleh. Dari penghasilan selama sebulan itu kita dapat menggunakan 20% untuk melakukan investasi sebagai tabungan. Jadi, kita bukan berinvestasi sesuai dengan sisa dana yang dimiliki di akhir bulan, melainkan kita sudah memiliki komitmen sejak awal untuk menyisihkan dana untuk dikembangkan.

Kini kita tidak akan lagi boros karena impulsif buying dan merasa ketinggalan trend karena kita memiliki tabungan dan alokasi dana yang dapat kita gunakan untuk memenuhi keinginan belanja.