Burn money adalah sebuah istilah yang cukup populer dalam dunia bisnis, terutama di perusahaan-perusahaan start-up. Istilah tersebut merujuk pada praktik penggunaan uang secara besar-besaran, dalam rangka mendanai kegiatan operasional perusahaan. Namun tidak bertujuan untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Praktik burn money diterapkan secara sengaja untuk berbagai kegiatan. Sebut saja pengembangan produk, pemasaran agresif, ekspansi pasar, atau kegiatan operasional lainnya. Meski tujuan utamanya adalah mencapai pertumbuhan yang cepat, namun perusahaan-perusahaan dengan praktik burn money umumnya belum mencapai tingkat cash flow positif.

Burn Money Adalah Strategi Bisnis yang Cukup Populer di Masa Kini

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, perusahaan kerap menghadapi tekanan untuk bertumbuh dan bersaing dengan para kompetitornya. Untuk mencapai tujuan mereka, beberapa perusahaan menerapkan strategi yang cukup kontroversial. Strategi tersebut populer dengan istilah burn money atau membakar uang.

Meski terdengar kontra-intuitif, terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan memilih untuk menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan. Alasan-alasan tersebut antara lain:

1. Memperluas Jangkauan Pasar

Alasan utama mengapa perusahaan menerapkan strategi burn money yakni untuk memperluas pangsa pasar mereka. Dengan menghabiskan lebih banyak uang dalam iklan, pemasaran, dan diskon produk, perusahaan dapat mencapai lebih banyak konsumen potensial.

Pada awalnya, ini mungkin menghasilkan kerugian finansial yang signifikan. Namun diharapkan bahwa langkah tersebut akan membawa keuntungan jangka panjang. Tepatnya setelah perusahaan mendapatkan pasar yang lebih besar serta meningkatkan kesadaran merek.

2. Memperkecil Peluang Persaingan

Strategi burn money juga dapat perusahaan gunakan untuk menghilangkan pesaing dari pasar potensial. Pada beberapa industri yang memiliki kompetisi ketat, perusahaan mungkin memilih untuk menghabiskan lebih banyak uang dalam rangka menawarkan harga lebih rendah.

Dengan melakukan langkah tersebut, mereka bisa menarik pelanggan dari para pesaing. Meskipun strategi ini mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang, namun tetap bisa menjadi upaya optimal untuk mengurangi persaingan atau mengonsolidasikan posisi perusahaan mereka di pasaran.

3. Mendorong Inovasi Produk

Alasan lain pentingnya strategi burn money adalah mampu mendorong perusahaan untuk meningkatkan inovasi dan pengembangan produk mereka. Dengan mengalokasikan sumber daya finansial secara signifikan untuk penelitian dan pengembangan, perusahaan dapat menghasilkan produk baru yang lebih unggul serta menarik bagi konsumen.

Risiko Penerapan Strategi Burn Money

Sama seperti strategi bisnis lainnya, burn money juga memiliki sejumlah kelemahan yang patut perusahaan pertimbangkan sebelum menerapkannya. Beberapa kelemahannya dalam dunia bisnis antara lain:

1. Ketergantungan pada Pendanaan Eksternal

Salah satu kelemahan burn money adalah memicu ketergantungan perusahaan kepada pendanaan eksternal. Sebut saja dari para investor maupun pinjaman luar. Jika perusahaan tidak dapat mengamankan pendanaan tambahan, hal ini justru memicu masalah keuangan yang lebih serius.

2. Tertekannya Profitabilitas

Menghabiskan dana dalam jumlah besar tanpa mencapai tingkat keuntungan yang memadai, dapat mengakibatkan penurunan profitabilitas. Bahkan menghambat pertumbuhan jangka panjang.

Pengeluaran besar dalam waktu singkat akan menyebabkan terkikisnya sumber daya perusahaan. Hal ini berisiko tinggi memicu kebangkrutan atau penurunan saham secara signifikan.

3. Ancaman Keberlanjutan Strategi

Risiko selanjutnya adalah ancaman pada keberlanjutan strategi. Hal ini cenderung bergantung pada pertumbuhan yang cepat dan keuntungan besar dalam jangka pendek. Namun, ini mungkin tidak berkelanjutan dan sulit diterapkan di masa depan. Jika pertumbuhan tidak tercapai sesuai harapan maka strategi tersebut bisa mengalami kegagalan.

4. Kegagalan dalam Inovasi

Burn money kerap melibatkan investasi besar dalam pengembangan produk baru. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua inovasi akan sukses. Jika inovasi tersebut gagal mencapai target pasar, perusahaan mungkin harus menanggung kerugian finansial yang besar. Hal terburuknya adalah menghadapi penurunan kepercayaan dari investor maupun pemegang saham.

Secara keseluruhan, strategi ini merupakan pilihan tepat untuk perusahaan dalam rangka mendapatkan jangkauan pasar yang menguntungkan. Meski begitu, penerapannya harus dilakukan secara cermat dan bijak, sehingga dampak buruk maupun risikonya dapat terminimalisir.

Baca Selengkapnya: Mengenal Strategi Bakar Uang dalam Dunia Startup