Sebagian orang, pasti pernah membutuhkan dana mendadak. Lantaran tak memiliki simpanan, mereka memilih untuk meminjam uang atau utang. Sebenarnya ada dua jenis utang yang perlu kamu ketahui, yakni produktif dan konsumtif. Meskipun sama-sama melakukan pinjaman, namun kedua utang tersebut mempunyai perbedaan.

Utang bukanlah menjadi suatu hal yang lumrah bagi keberlangsungan hidup. Utang sendiri adalah dana yang dipinjamkan oleh seseorang atau entitas dari pihak lain. Biasanya, utang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, ataupun tujuan tertentu dengan janji pengembalian jumlah yang dipinjamkan dalam kurun waktu dan bunga yang telah ditentukan.

Apa Itu Utang Produktif  

Utang jenis produktif merupakan sebuah kegiatan peminjaman yang nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Jenis utang yang satu ini biasanya sering menjadi pilihan beberapa orang untuk membantu menghasilkan uang serta membantu berinvestasi.

Jadi, bisa dibilang utang ini cenderung hanya untuk memenuhi kebutuhan, bukan untuk berfoya-foya tetapi memberikan pemasukan tambahan. Dengan kata lain, utang produktif juga bisa berfungsi sebagai kegiatan investasi, seperti:

  1. Membangun bisnis
  2. Membeli properti
  3. Pembelian aset
  4. Pengadaan alat bantu produksi
  5. Alat penunjang kegiatan bisnis lainnya.

Sehingga, walaupun utang tersebut sudah terlunasi, bisnis maupun aset yang kamu miliki dari utang tersebut masih dapat memberikan kamu pemasukan secara berkala. Dengan begitu, tentunya kamu juga bisa membantu menciptakan nilai tambah di masa depan. 

Meskipun bisa menjadi sebuah investasi untuk masa depan, kamu juga harus memperhatikan beberapa hal. Mulai dari berapa besaran bunga pinjaman hingga membuat rencana pelunasan. Jika tidak memperhatikan hal tersebut dengan baik, kemungkinan besar akan ada pengorbanan yang perlu kamu lakukan walaupun sudah membeli aset untuk meningkatkan nilai tambah. Salah satu penyebabnya adalah bunga yang besar karena tenor yang panjang, sehingga kamu sulit untuk melakukan pelunasan.

Apa Itu Utang Konsumtif 

Berbeda dengan utang jenis produktif yang memberi dampak positif untuk masa depan, meskipun utang konsumtif ini bisa berkurang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan jenis utang konsumtif dianggap tidak mempunyai pertambahan nilai untuk masa depan. Karakteristik utang ini juga terbilang lebih boros dan tidak bisa memberikan peluang yang akan datang jika sudah melunasinya. Sebab, sebagian orang yang melakukan utang jenis ini hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi atau untuk memenuhi kebutuhan darurat saja.

Tentunya, setelah gaya hidup terpenuhi, uang hasil pinjaman tersebut akan langsung habis untuk membeli barang atau makanan saja. Karena tujuannya hanya untuk memenuhi konsumsi seseorang. Terlebih lagi jika kamu terjerat dalam hutang konsumtif ini, pasti sangat merepotkan jika tidak bisa membayarnya.

Baca selengkapnya: 6 Cara Melunasi Hutang Pinjol yang Menumpuk!

Lantaran cenderung memberikan dampak negatif, kamu harus berhati-hati supaya tidak terjerat utang ini. Jika sudah terlanjur terjerat dan tidak mampu melunasinya, tentu hal ini akan sangat merugikan, bahkan kamu harus merelakan beberapa aset berharga untuk melunasinya.

Untuk itu, jika kamu ingin membeli sebuah barang untuk konsumtif, alangkah lebih baik untuk menabung dahulu daripada meminjam uang. Berbeda jika utang konsumtif digunakan untuk berobat atau keperluan biaya darurat. Hal tersebut tidak termasuk dalam kategori konsumtif, karena merupakan salah satu faktor keperluan yang mendesak. 

Dengan demikian, itulah sejumlah informasi terkait uang jenis produktif dan konsumtif. Setelah membaca informasi tersebut, benang merahnya adalah utang jenis produktif bisa memberi keuntungan atau nilai untuk masa depan. Sedangkan, utang jenis konsumtif hanya dapat kamu rasakan dalam sekejap dan juga tidak akan bisa menambah nilai untuk waktu berikutnya.