Setelah bekerja keras biasanya seseorang akan memberikan hadiah atau apresiasi untuk dirinya sebagai hasil dari kerja keras tersebut. Contohya travelling, makan-makan, berbelanja atau hanya sekedar beristirahat di rumah. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai self-reward.

Namun, tidak sedikit orang yang justru menjadi bersikat konsumtif membelanjakan diri sendiri dengan kedok untuk apresiasi terhadap diri sendiri. Bahkan, banyak orang yang rela mengeluarkan banyak uangnya hanya untuk ajang apresiasi diri.

Sebenarnya apa sih self-reward itu?

Self reward adalah bentuk aktivitas menghargai dan mengapresiasi diri sendiri atas perjuangan dan pencapaian yang telah diraih. Sebagai rasa terima kasih dengan memberikan hadiah kepada diri sendiri.

Tetapi, hati-hati ketika kamu sudah kebingungan kemana hilangnya gaji atau insentif baru saja kamu dapatkan. Padahal kamu sendiri yang menggunakannya tanpa sadar untuk alasan apresiasi diri.

Jangan sampai apresiasi diri ini malah jadi kedok pemborosan dan membuat stress. Menghadiahi diri sendiri pun tidak perlu dengan hal-hal yang mengeluarkan uang.

Nah, untuk mengetahui porsi pas dari self-reward dan beragam fakta menarik tentangnya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini yuk!

1. Self-reward harus terkontrol

Sesuaikan pemberian apresiasi diri dengan budget yang tersedia. Selalu ingat bahwa tidak semua pencapaian perlu di beri hadiah seperti travelling, makan-makan, atau hal lain yang menghabiskan uang. Jika setiap hal kecil selalu kamu selalu memberi reward itu sama saja dengan kamu membohongi diri untuk pemborosan

2. Tidak perlu buru-buru menghadiahi diri sendiri

Berikan self-reward ketika sudah mencapai pencapaian yang besar. Tidak semua hal perlu diberi self-reward. Bahkan, hadiah untuk diri sendiri tidak harus barang yang mahal, meluangkan diri untuk me time sambil maraton film serial seharian di akhir pekan juga bentuk self-reward dari minggu yang panjang

3. Jangan jadikan alasan untuk boros

Jangan menghadiahi diri secara berlebihan. Ketika melihat suatu barang lucu atau berkeinginan untuk liburan jangan jadikan self-reward sebagai alasan. Hal ini akan mempengaruhi pola pikir kamu dan menjadikannya sebagai alasan untuk membeli atau melakukan hal yang tidak penting dan menghabiskan uang.

Memberikan hadiah untuk diri sendiri itu perlu sebagai bentuk penghargaan diri tapi jangan lupa juga untuk mengontrolnya, ya. Pikirkan kembali apakah self-reward kamu benar-benar untuk hadiah sebuah pencapaian, atau hanya alasan kamu untuk kedok pemborosan.