Pernahkah kamu mendengar istilah skema bisnis bagi hasil atau revenue sharing? Revenue sharing merupakan sebuah konsep ketika dua pihak berbagi pendapatan yang dihasilkan dari sebuah bisnis atau proyek. Dalam konsep ini, salah satu pihak menghasilkan produk atau layanan, sedangkan pihak lain membantu memasarkan produk atau layanan tersebut. Ketika sudah ada pendapatan atau profit, kedua pihak tersebut nantinya akan berbagi hasil pendapatan sesuai dengan persentase kesepakatan bersama.
Contoh Penerapan
Contoh penerapan revenue sharing yang paling umum adalah kerja sama antara perusahaan dan afiliasi. Misalnya, sebuah perusahaan yang menjual produk atau layanan dapat menjalin kesepakatan dengan afiliasi untuk membantu memasarkan produk atau layanan tersebut.
Dalam kesepakatan ini, perusahaan akan memberikan persentase dari hasil pendapatan dari penjualan produk atau layanan kepada afiliasi. Persentase pendapatan yang diberikan biasanya ditentukan sebelumnya dalam kontrak atau kesepakatan yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Di dunia modern ini, skema bagi hasil dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan industri, termasuk di bidang teknologi, media sosial, periklanan, dan bisnis online. Berikut adalah beberapa contoh penerapan dari revenue sharing:
1. Teknologi
Banyak perusahaan teknologi mengadopsi model bisnis seperti ini dalam membagi pendapatan dengan pengembang aplikasi. Ketika pengembang membuat aplikasi yang populer, perusahaan teknologi akan memberikan persentase pendapatan dari iklan. Bisa juga melalui penjualan dalam aplikasi kepada pengembang sebagai insentif untuk terus mengembangkan aplikasi ke arah yang lebih baik.
2. Media Sosial
Beberapa platform media sosial juga menerapkan model revenue sharing. Misalnya, beberapa platform yang menyediakan konten kreator, seperti YouTube dan Instagram. Kedua platform tersebut memberikan persentase pendapatan dari iklan kepada kreator sebagai insentif untuk terus membuat konten yang menarik.
3. Periklanan
Banyak perusahaan periklanan juga menggunakan model bagi hasil dalam membagi pendapatan dengan penerbit iklan. Dalam model ini, penerbit iklan menerima persentase pendapatan dari penjualan iklan yang dipasang di situs web mereka.
4. Bisnis Online
Revenue sharing juga dapat diterapkan dalam bisnis online, seperti toko online dan program afiliasi. Misalnya, toko online dapat memberikan persentase pendapatan dari penjualan produk kepada afiliasi yang membantu memasarkan produk tersebut.
Kelebihan Skema Revenue Sharing
1. Potensi penghasilan yang lebih besar
Dapat memberikan penawaran potensi penghasilan yang lebih besar karena pendapatan yang akan kamu dapatkan berdasarkan pada performa bisnis sebenarnya.
2. Kemitraan yang saling menguntungkan
Revenue sharing memungkinkan kamu untuk bekerja sama dengan mitra bisnis dan membuat kesepakatan yang saling menguntungkan. Hal ini dapat menciptakan hubungan jangka panjang yang positif dan meningkatkan kesempatan bisnis kamu di masa depan.
3. Mempercepat pertumbuhan bisnis
Skema bisnis ini dapat mempercepat pertumbuhan bisnis kamu dengan memberikan akses ke sumber daya dan pengetahuan mitra bisnis. Hal ini dapat membantu meningkatkan penjualan, memperluas jangkauan, dan mempercepat pengembangan produk atau layanan baru.
4. Fleksibilitas
Revenue sharing memungkinkan kamu untuk menyesuaikan pembagian pendapatan dengan mitra bisnis tergantung pada berbagai faktor seperti investasi awal, tanggung jawab, risiko, dan kontribusi masing-masing pihak.
5. Meningkatkan kredibilitas
Skema bagi hasil dapat meningkatkan kredibilitas bisnismu karena mitra bisnis yang kamu punya juga akan mempromosikan dan menjual produk atau layanan kamu. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperkuat merek kamu.
Kekurangan Skema Revenue Sharing
Meskipun ada banyak keuntungan dalam menggunakan skema bisnis bagi hasil, konsep ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu pertimbangan matang sebelum menggunakan skema bisnis seperti ini.
1. Tidak dapat memastikan keuntungan yang stabil
Dalam revenue sharing, pendapatan tidak selalu stabil dan dapat berfluktuasi tergantung pada beberapa faktor internal maupun eksternal. Seperti performa penjualan, pengeluaran perusahaan, maupun transparansi laporan keuangan.
2. Kesulitan dalam menentukan pembagian yang adil
Membagi pendapatan antara dua pihak dapat menjadi rumit, terutama jika masing-masing pihak memberikan kontribusi yang berbeda. Biasanya akan kembali lagi ke kesepakatan bersama yang sebelumnya sudah ada.
3. Memerlukan transparansi yang tinggi
Revenue sharing memerlukan transparansi yang tinggi dalam hal penghitungan dan pelaporan pendapatan. Hal ini dapat memakan waktu dan sumber daya, terutama jika pihak-pihak yang terlibat memiliki sistem akuntansi yang berbeda.
Dalam rangka mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, penting untuk melakukan analisis yang cermat dan memilih mitra bisnis yang tepat sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan konsep bisnis seperti ini. Sama seperti halnya dengan setiap model bisnis, ada risiko yang terkait dengan skema bagi hasil yang harus memiliki pertimbangan matang sebelum membuat keputusan untuk bekerja sama.
Baca selengkapnya: Ingin memulai bisnis? Yuk, coba franchise aja