Apakah Propers merasa uang cepat habis setiap bulan? Hal ini dapat terjadi karena kebiasaan membeli barang-barang yang tidak perlu, yang dikenal dengan istilah overspending.
Overspending sering kali terjadi tanpa disadari dan jika berlangsung secara terus menerus bakal berdampak buruk pada keuangan pribadi Propers.
Oleh karena itu, Propers harus memahami pengertian overspending, penyebab, dan cara mengatasinya agar keuangan atau pengeluaran bisa terkendali dengan tepat.
Pengertian Overspending
Overspending adalah aktivitas menghabiskan uang secara berlebihan atau melebihi anggaran finansial. Hal ini sering terjadi secara spontan karena dorongan ingin memuaskan nafsu belanja yang sebelumnya tidak dapat Propers capai.
Awalnya sikap pengeluaran berlebihan masih terkontrol. Namun, Propers harus mengatasinya agar pemborosan tidak menjadi kebiasaan dan memberikan pengaruh terhadap keuangan jangka panjang.
Penyebab Overspending
Penyebab seseorang melakukan overspending dapat terjadi karena faktor internal maupun eksternal. Berikut ini adalah beberapa alasannya:
1. Tidak Bisa Menahan Godaan Diskon
Penyebab pengeluaran berlebihan pertama adalah tidak bisa menahan godaan diskon. Padahal, penawaran diskon tidak selalu murah, sebab beberapa item harganya dinaikkan lalu diberikan potongan. Jatuhnya harganya tetap sama tidak berubah.
Trik diskon lainnya, Propers harus memenuhi persyaratan, yakni membeli dengan nilai nominal minimum. Jika memenuhi persyaratan, Propers baru akan menerima diskon.
2. Tekanan dari Teman Sebaya
Teman sebaya dan lingkungan dapat dengan mudah mempengaruhi pola pikir, sikap, kebiasaan dan lainnya. Sehingga, jika teman membeli sesuatu atau teman mengajak makan di luar pasti Propers ikut-ikutan.
Alasan mengikutinya adalah karena takut kehilangan hubungan pertemanan. Namun, pada akhirnya pertemanan ini dapat membuat Propers overspending.
Maka, hal terbaik yang dapat Propers lakukan adalah dengan keluar dari pertemanan tersebut dan carilah orang terdekat yang dapat memberikan dampak baik buat Propers.
3. Sedang Tidak Bisa Berpikir Jernih
Saat sedang emosional atau tidak bisa berpikir jernih, Propers lebih rentan untuk menjadi pelaku overspending. Propers akan membeli semua yang diinginkan padahal tidak membutuhkannya.
Cara yang dianggap solusi saat emosional ini pada kenyataannya justru semakin membuat Propers stress dan menyesal. Oleh karena itu, jika sedang tidak bisa berpikir jernih sebaiknya tidak mengambil keputusan apapun, termasuk yang berkaitan dengan keuangan.
Cara Mengatasi Overspending
Solusi utama mengatasi overspending adalah dengan cara berhenti menyalahkan diri sendiri dan mulailah mengubah kebiasaan buruk. Berikut beberapa cara mengatasi overspending:
1. Melakukan Identitas Penyebab
Cara pertama adalah melakukan identitas penyebab. Carilah penyebab mengapa Propers bisa memiliki sikap overspending. Apakah dari tekanan teman sebaya, emosional, atau lainnya?
Jika dari teman sebaya, mulailah belajar untuk berani menolak, cari alasan yang meyakinkan tanpa terlihat menghindar. Jika sedang tidak bisa berpikir jernih, sebaiknya tidak melakukan apapun, termasuk keputusan keuangan.
Setelah, menemukan penyebab Propers overspending, mulailah mencatat pengeluaran. Lakukan minimal selama lima bulan dan jadikan catatan pengeluaran tersebut menjadi bahan evaluasi.
2. Hindari Kartu Kredit
Jika memungkinkan, jauhi penggunaan kartu kredit untuk menghindari godaan belanja berlebihan. Sebagai gantinya, Propers dapat membawa uang tunai sesuai kebutuhan yang perlu dibelanjakan.
Dengan cara ini, Propers dijamin tidak akan tertipu untuk membeli barang-barang yang tidak perlu.
3. Bayar Tagihan Tepat Waktu
Pengeluaran yang berlebihan dapat terjadi karena membengkaknya tagihan. Maka, Minpro rekomendasikan bayar tagihan tepat waktu agar tidak terkena denda.
Dengan begitu, uang yang biasanya untuk bayar denda bisa Propers pakai untuk keperluan lain atau bisa Propers simpan sebagai cadangan untuk berbagai kebutuhan.
4. Catat Semua Pengeluaran
Cara keempat untuk mengatasi overspending adalah catat semua pengeluaran. Meskipun cukup merepotkan, manfaat mencatat pengeluaran sangat besar.
Propers dapat mengikut berapa banyak budget yang masih tersisa dan mengetahui pos pengeluaran mana yang sudah melebihi budget, sehingga dapat membantu mengendalikan keinginan belanja yang berlebihan.
5. Buat Prioritas dan Tujuan Finansial
Terakhir, untuk mengatasi overspending adalah dengan membuat prioritas dan tujuan finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam membuat prioritas, Propers bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan. Jika saat ini Propers memiliki hutang, sebaiknya prioritaskan untuk segera melunasinya menggunakan pendapatan yang ada di luar pendapatan rutin.
Lalu, jika Propers tidak meiliki dana darurat yang cukup, Propers bisa memasukkannya sebagai prioritas kedua untuk memastikan keadaan keuangan tetap sehat di masa depan.
Sembari terus membuat rencana keuangan berdasarkan prioritas, Propers juga dapat melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini Propers lakukan agar rencana dapat terlaksana sangat penting.
Demikian informasi mengenai pengertian, penyebab, dan cara mengatasi overspending agar finansial terkendali. Jika Propers tertarik membaca artikel terkait bisnis, investasi, keuangan, dan lifestyle Minpro rekomendasikan untuk membaca blog Propertree.
Temukan informasi menariknya sekarang juga dan dapatkan wawasan yang lebih luas!
Baca Selengkapnya: Referral Marketing: Pengertian, Tips, dan Manfaatnya
Topics #Overspending #pemborosan