Daftar Isi
Hampir di seluruh lapisan masyarakat rasanya sudah tak asing lagi dengan Istilah omzet. Akan tetapi, sebagian besar masih bingung di antara kata ‘omzet’ atau ‘omset’ yang tepat.
Diketahui, omset adalah kata tidak baku dari omzet. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), omzet adalah jumlah uang hasil dari penjualan barang atau dagangan tertentu selama suatu masa jual.
Untuk mengetahui selengkapnya, yuk pantau terus artikel Propertree di bawah ini. Sebab, Minpro akan memaparkan pembahasannya mulai dari pengertian, cara menghitung, hingga cara meningkatkannya.
Pengertian Omzet
Umumnya, omzet artinya adalah pendapatan kotor. Sebab, omzet belum dikurangi oleh biaya yang dikeluarkan untuk biaya modal, seperti biaya produksi, biaya operasional, dan gaji pegawai.
Sementara dalam dunia bisnis, omzet diartikan sebagai akumulasi dari semua kegiatan penjualan barang ataupun jasa yang bisnis dapatkan dalam suatu periode tertentu.
Sederhananya, omzet merupakan jumlah keseluruhan dari total uang yang suatu bisnis dapatkan, khususnya dari penjualan produk berupa barang atau jasa sesuai bidang usahanya.
Cara Menghitung Omzet
Kalau Propers masih bingung dan ingin tahu bagaimana cara menghitung omzet, begini penjelasan lengkapnya.
Sebenarnya cara menghitungnya tergolong mudah, Propers cukup menghitung total produk yang terjual dan mengalikannya dengan harga jual produk tersebut. Perhitungan ini tentu berlaku untuk seluruh jenis produk.
Rumus Omzet
Jumlah Produk yang Terjual x Harga Jual Produk
Adapun contoh perhitungannya sebagai berikut:
Toko Roaskuy telah berhasil menjual ayam panggang sebanyak 500 buah dalam satu bulan. Harga jual ayam tersebut adalah Rp20.000, maka besaran pendapatan kotornya sebesar:
= Jumlah Produk yang Terjual x Harga Jual Produk
= 500 x Rp20.000 = Rp10.000.000
Berdasarkan perhitungan di atas, maka laba kotor toko Roaskuy adalah Rp10.000.000 dalam sebulan. Tentunya, laba tersebut belum dikurangi dengan biaya operasional lainnya.
Selain itu, pebisnis juga bisa menghitung persentase yang mereka dapat untuk membandingkannya pada periode sebelumnya. Cek rumusnya berikut ini:
Rumus Persentase Omzet
(Penjualan Akhir–Penjualan Awal) / Penjualan Awal x 100%
Sebagai contoh, toko Roaskuy berhasil menjual ayam panggang sebanyak 500 ekor pada bulan April 2024. Kemudian pada bulan Mei, jumlah tas yang terjual sebanyak 700 ekor. Sedangkan harga jual ayam panggang tersebut yaitu Rp20.000. Perhitungan persentasenya yakni:
= (Penjualan Akhir–Penjualan Awal) / Penjualan Awal x 100%
= (700–500) / 500 x 100% = 200 / 500 x 100% = 40%
Dari perhitungan di atas, maka selisih pendapatan kotor dalam dua bulan tersebut sebesar 40%.
Cara Meningkatkan Omzet
Agar omzet yang Propers dapat tiap bulannya bisa terus mengalami peningkatan, yuk simak caranya di bawah ini!
1. Mengedepankan Kualitas dan Inovasi
Ingin produk yang Propers jual laku di pasar? Selalu perhatikan kualitas dari produk tersebut. Di sisi lain, Propers juga perlu melakukan inovasi secara berkala supaya membantu meningkatkan penjualan.
2. Memberikan Pelayanan Terbaik
Bukan hanya produk saja yang perlu diperhatikan, tingkat pelayanan pun harus selalu dipastikan berjalan baik.
Dalam hal ini, Propers harus memberikan pelayanan terbaik untuk para konsumen. Tujuannya agar Propers bisa mendapat lebih banyak konsumen.
3. Menjangkau Pasar Lebih Luas
Cara selanjutnya yakni memperluas pasar, sehingga Propers dapat lebih mudah menjangkau banyak konsumen.’
Sebagai contoh, membuka cabang baru di tempat yang tergolong strategis atau bahkan menjual produk di media sosial yang dapat menjangkau lebih banyak orang.
4. Mengembangkan Strategi Penjualan
Cara terakhir yaitu selalu berusaha untuk mengembangkan strategi penjualan. Semisal ada penjualan yang sedang mengalami penurunan, maka penting bagi Propers untuk mengevaluasi strategi penjualan tersebut.
Begitulah pemaparan mengenai omzet yang penting Propers ketahui agar tidak bingung. Dalam praktiknya, omzet memang harus kalian perhitungkan dalam kegiatan bisnis.
Apabila perhitungan yang dilakukan tepat, maka bisnis yang Propers jalani akan meraih keuntungan yang maksimal.
Kalau Propers ingin mendapat keuangan tersebut, yuk mulai coba investasi di sektor properti bersama Propertree.
Baca Selengkapnya: CVP Adalah Metode Analisa Bisnis, Begini Cara Menghitungnya
Penulis: Dhea Alvionita