Daftar Isi
Sudah tahukah Propers bahwa setiap perusahaan, baik itu skala kecil maupun besar tentu memiliki laporan keuangan? Biasanya, laporan keuangan ini bernama neraca keuangan. Lantas, bagaimana sih contoh neraca keuangan yang baik?
Berdasarkan hasil riset Minpro, neraca keuangan adalah gambaran singkat yang didalamnya mencakup kinerja suatu organisasi dalam periode waktu tertentu. Jadi, neraca ini akan membantu seseorang dalam melihat perkembangan perusahaan.
Nah, kalau Propers ingin mencari tahu bagaimana contoh laporan keuangan yang baik dan benar, yuk simak ulasannya dalam artikel Propertree berikut!
Pengertian Neraca Keuangan
Diketahui, neraca keuangan adalah laporan yang mencatat kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Biasanya, dalam laporan tersebut, Propers bisa dengan mudah melihat jumlah aset, kewajiban yang perlu dibayar, serta modal yang perusahaan miliki.
Sehingga, neraca ini tergolong ‘sehat’ jika jumlah modal yang perusahaan miliki jauh lebih besar daripada kewajibannya. Begitupun sebaliknya, jika keuangan perusahaan ‘tidak sehat’, bisa saja sebagian besar asetnya utanglah yang membiayainya.
Komponen Neraca Keuangan
Sebelum memasuki pembahasan terkait contohnya, ada tiga komponen utama dalam neraca ini. Yuk intip penjelasannya di bawah ini.
1. Aset atau Aktiva
Dalam neraca, aset terbagi menjadi dua yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar sendiri bentuknya mudah dicairkan, seperti uang kas, surat berharga, stok, piutang, biaya Down Payment (DP) dan lain sebagainya.
Sedangkan aset tidak lancar adalah aset yang bentuknya tidak bisa dicairkan, misalnya tanah, hak cipta, brand, dan lain-lain.
2. Kewajiban atau Liabilitas
Komponen selanjutnya yaitu liabilitas atau kewajiban. Sama halnya dengan poin sebelumnya, kewajiban juga terdiri dari dua jenis, yaitu liabilitas jangka pendek (utang lancar) dan liabilitas jangka panjang (utang tidak lancar).
Untuk utang lancar maksudnya tagihan yang periode pelunasannya hanya dalam jangka waktu di bawah satu tahun, misal tagihan listrik, gaji karyawan, pajak, dan sebagainya.
Sementara itu, utang tidak lancar merupakan tagihan yang pembayarannya dapat Kopers lakukan stelah satu tahun ke atas. Contohnya seperti pinjaman jangka panjang, dana pensiun, dan lain-lain.
3. Modal atau Ekuitas
Terakhir adalah modal atau ekuitas. Sesuai namanya, modal adalah sejumlah kekayaan yang perusahaan miliki, baik itu berasal dari pemilik ataupun pihak investor.
Pada umumnya, modal terdiri atas dua jenis, yakni saham yang perusahaan setorkan dan laba perusahaan yang tertahan.
Contoh Neraca Keuangan Sederhana
Agar Propers lebih bisa memahaminya, begini contoh sederhananya yang bisa dipelajari:
Itulah contoh neraca keuangan sederhana yang dapat Propers pelajari. Bagaimana, mudah bukan? Nah, setelah mengetahui penjabaran di atas, tentunya Propers tidak akan kebingungan lagi kan?
Selain bisa berguna untuk laporan keuangan, neraca ini juga bisa Propers gunakan sebagai pertimbangan sebelum memutuskan berinvestasi agar keuanganmu jauh lebih sehat.
Nah, bagi Propers yang ingin memiliki keuangan sehat, yuk atur salah satunya dengan berinvestasi. Mau investasi yang aman dan menguntungkan? Propertree jawabannya!
Baca Selengkapnya: Bagaimana Cara Membaca Laporan Keuangan?
Penulis: Dhea Alvionita