Daftar Isi
Benarkah bisnis MLM atau Multi Level Marketing adalah salah satu jenis usaha pemasaran yang cukup kontroversial di Indonesia? Kira-kira mengapa demikian ya Propers?
Walaupun bisnis MLM dianggap sebagai bentuk marketing yang ilegal dan patut dihindari, kenyataannya strategi bisnis ini tidak selamanya buruk. Bahkan, ada pula yang menganggap bahwa bisnis ini tergolong legal dan menguntungkan.
Untuk mengetahui pengertian bisnis Multi Level Marketing, istilah-istilah yang ada, kelebihan beserta kekurangannya, yuk simak artikel Propertree di bawah ini sampai selesai!
Pengertian Multi Level Marketing
Diketahui nama lain dari bisnis Multi Level Marketing adalah bisnis piramida. Sebab, setiap anggota yang bergabung haruslah merekrut anggota baru sehingga ia memiliki pondasi yang kuat ketika berada di puncak layaknya piramida.
Selain itu, MLM disebut sebagai strategi pemasaran berantai yang memiliki banyak peminat, mulai dari generasi muda hingga siapapun yang hendak mempunyai pemasukan tambahan.
Apalagi, cara menjalankan bisnis MLM terbilang cukup mudah, fleksibel, dan tidak adanya keterikatan terhadap waktu. Sehingga, hal inilah yang membuat banyak orang merasa tertarik untuk bergabung dengan jenis bisnis yang satu ini.
Istilah yang Ada dalam Bisnis Multi Level Marketing
Dalam MLM ada enam istilah yang perlu Propers ketahui sebagai landasan, di antaranya sebagai berikut:
1. Recruit
Recruit di sini yaitu anggota baru yang berhasil direkrut oleh pemilik modal (sponsor).
2. Downline
Downline adalah istilah khusus para anggota baru yang berhasil recruit peroleh. Di samping itu, downline juga diartikan sebagai anggota baru yang dibawa oleh anggota baru lainnya.
Pasalnya, dalam skema bisnis tersebut tidak ada keterbatasan bagi anggota baru untuk memasukkan anggota baru lainnya.
3. Upline
Upline adalah istilah yang sering kali digunakan untuk menyebut para anggota lama yang sudah bergabung namun dengan posisi yang jauh lebih tinggi.
4. The Plan
The plan merupakan rencana bisnis secara keseluruhan yang di dalamnya melibatkan berbagai kegiatan promosi hingga komisi atas penjualan.
5. Sponsorship
Sponsorship artinya pihak tertentu yang dapat berkolaborasi dengan bisnis sebagai pemilik modal (sponsor).
6. Compensation Plan
Terakhir, compensation plan yakni rencana kompensasi. Akan tetapi, untuk maknanya sendiri lebih mengarah ke pembagian komisi yang akan seseorang peroleh dari pihak penjualan.
Kelebihan Multi Level Marketing
Setelah Minpro telusuri, terdapat lima kelebihan Multi Level Marketing. Apa saja kah kelebihannya? Begini penjelasannya!
1. Menawarkan Peluang Bagi Pengusaha
Seperti yang sudah tertera di atas, bisnis MLM tidak membutuhkan banyak modal ketika menjalankannya. Dalam hal ini, Propers bisa membuat produk sendiri dan menjualnya melalui bisnis MLM atau menjadi distributor.
Sedangkan untuk keuntungannya akan Propers raih dari setiap produk yang berhasil terjual ataupun mengajak orang lain bergabung ke dalam bisnis tersebut.
2. Strategi yang Menghemat Biaya
Dengan bisnis MLM ini, nantinya Propers akan menjangkau pelanggan yang lebih banyak tanpa mengeluarkan biaya yang banyak.
Sebab, cara kerja bisnis MLM terbagi menjadi beberapa kategori dan para distributornya mampu bekerja secara independen.
3. Jadwal yang Fleksibel
Bagi seluruh anggota yang bergabung dalam bisnis MLM ini, maka dapat bekerja kapan saja dan di mana saja. Sehingga Propers akan jauh lebih mudah menyesuaikannya dengan kenyamanan diri sendiri.
4. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi
MLM merupakan strategi penjualan yang mengharuskan para anggotanya untuk bertemu langsung dengan calon konsumennya. Tujuannya agar bisa membantu para anggota dalam mengembangkan dan mengasah kemampuan berkomunikasi yang jauh lebih baik.
5. Mendapatkan Bimbingan
Dikarenakan MLM terdiri dari berbagai lapisan anggotanya, hal ini memungkinkan setiap anggotanya untuk mendapat bimbingan (mentorship) dari orang yang berpengalaman hingga mendatangkan berbagai keuntungan.
Kekurangan Multi Level Marketing
Selain kelebihan, bisnis MLM juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain seperti:
1. Ancaman Terjadinya Penipuan
Melihat bertebarnya bisnis MLM di mana mana, tak jarang banyak orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini dengan cara menipu.
Tentunya hal tersebut bisa saja membuat seseorang menjadi waspada dan takut untuk bergabung bahkan bisa mengancam keberlangsungan bisnis yang ada.
2. Pendapatan Bisnis MLM yang Rendah
Pendapatan yang akan bisnis MLM dapatkan tergolong rendah akibat persaingan yang tinggi antar perusahaan. Sehingga, para anggotanya akan kesulitan dalam meraih keuntungan. Apalagi kalau anggota yang bergabung sedikit.
3. Melambatnya Tingkat Pertumbuhan
Bagi perusahaan yang hendak mendapatkan keuntungan, maka perlu waktu yang tidak sebentar akibat melambatnya tingkat pertumbuhan dalam bisnis MLM ini.
Terlebih, Propers harus menghadapi kompetitor bisnis MLM lainnya yang sebelumnya sudah muncul terlebih dahulu.
4. Penolakan dari Masyarakat
Mengingat maraknya masyarakat yang terlanjur memandang negatif akan bisnis MLM, sehingga perlu waktu yang lama dan pengorbanan yang besar untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bisnis ini.
5. Kurangnya Pelatihan serta Dukungan
Dalam bisnis MLM, para anggota tidak wajib menjadi seorang yang profesional. Semua itu tergantung atas kemauan dan motivasi yang seseorang miliki.
Walaupun mendapat bimbingan dari atasan, anggota yang baru bergabung akan dibiarkan mencari caranya sendiri apabila hendak mendapat keuntungan.
Propers, itulah pembahasan seputar Multi Level Marketing (MLM). Semoga informasi di atas berguna bagi pengetahuan kita semua, terutama dalam memulai bisnis yang legal.
Ingin membaca artikel lain seputar bisnis, investasi, hingga finansial? Blog Propertree jawabannya!
Baca Selengkapnya: Stop! Bisnis MLM Adalah Strategi Pemasaran Menguntungkan?
Penulis: Dhea Alvionita