Apakah Propers sering merasa uang pribadi cepat habis begitu saja di akhir bulan, padahal tak ada pengeluaran besar? Mungkin Propers sedang terjebak dalam fenomena yang disebut Latte Factor.
Istilah ini bukan sekedar soal kopi, tapi tentang kebiasaan-kebiasaan kecil yang tampak sepele, namun diam-diam dapat menggerogoti keuanganmu. Mau tahu lebih jelas apa itu latte factor dan bagaimana cara mengatasinya?
Yuk, simak artikel di bawah ini, Minpro akan membahas pengertian latte factor, dan cara mengatasinya agar keuangan Propers tetap sehat!
Apa Itu Latte Factor?
Latte factor adalah istilah yang diperkenalkan oleh penulis keuangan David Bach. Istilah ini merujuk pada pengeluaran-pengeluaran kecil yang sering Propers lakukan secara rutin, tapi tidak terasa dampaknya hingga terkumpul menjadi jumlah besar.
Contohnya: Propers setiap hari membeli kopi kekinian, segelas kopi harganya Rp30.000, kali 30 hari maka pengeluarannya sebulan mencapai Rp900.000 per bulan.
Selain itu, membeli jajanan lewat aplikasi ojek online, langganan digital streaming (Netflix, Disney Plus, dan lainya), serta ongkir belanja online yang berulang bisa buat keuangan tidak sehat.
5 Langkah Mengatasi Latte Factor
Berikut lima langkah mengatasi latte factor agar keuangan Propers tetap sehat, tanpa berhenti menikmati kopi atau membatalkan layanan streaming.
1. Catat Pengeluaran Harian
Langkah pertama adalah menyadari di mana uang Propers sering digunakan untuk membeli hal-hal kecil yang sepele setiap hari. Setelah menyadarinya, buat catatan semua pengeluaran, sekecil apa pun selama seminggu atau sebulan sekali.
Propers bisa buat catatan keuangan menggunakan buku tulis maupun aplikasi catatan keuangan di handphone Propers.
2. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Langkah selanjutnya adalah pisahkan kebutuhan dan keinginan. Dengan cara bertanya kepada diri sendiri apakah pengeluaran tersebut diperlukan atau hanya keinginan sesaat.
Jika keinginan sesaat, tunda dulu pembeliannya selama 1-2 hari. Jika setelah itu, Propers masih merasa benar-benar membutuhkannya, barulah pertimbangkan kembali.
3. Buat Budget Khusus untuk Pengeluaran Kecil
Untuk mencapai keuangan yang sehat, Propers tidak perlu pelit. Propers masih bisa menikmati keinginan dengan cara membuat batasan jelas. Contohnya, maksimal untuk kopi, jajan, dan hiburan lainnya Rp300.000 per bulan.
Dengan demikian, Propers tetap bisa menikmati kehidupan tanpa terjebak oleh latte factor dan tanpa merasa bersalah.
4. Ganti Kebiasaan Konsumtif dengan Alternatif yang Lebih Hemat
Jika Propers suka membeli kopi setiap pagi, bisa coba ganti kebiasaan dengan bikin kopi sendiri di rumah. Sering langganan streaming? Pertimbangkan sharing akun dengan keluarga atau teman.
Perubahan kecil ini bisa membuat Propers terhindar dari jebakan latte factor dan menjaga kondisi keuangan tetap sehat. Dengan langkah sederhana ini, Propers juga bisa lebih bijak mengelola uang dan tetap berjalan menuju tujuan finansial.
5. Alihkan Pengeluaran Kecil ke Tabungan Otomatis
Langkah terakhir adalah alihkan pengeluaran kecil ke tabungan otomatis. Gunakan fitur auto-debit untuk menyisihkan uang di awal gajian. Tidak harus menyisihkan uang dalam jumlah besar, Propers bisa mulai menyisihkan uang dengan nominal yang kecil dahulu.
Seperti 20.000 per hari sebagai tabungan wajib, bukan untuk jajan. Dalam setahun, Propers bisa mengumpulkan lebih dari Rp7 juta.
Latte Factor memang musuh kecil tabungan, tapi dampaknya besar terhadap tujuan keuangan Propers. Dengan menyadarinya sejak sekarang, Propers bisa mulai mengatur ulang gaya hidup dan mengarahkan uang Propers untuk hal-hal yang lebih penting, tabungan, maupun investasi.
Jangkau informasi menarik lainnya seputar keuangan, lifestyle, investasi, dan bisnis di blog Propertree!
Topics #Latte factor