Investasi properti sudah sejak lama menjadi pilihan andalan bagi Propers yang ingin menumbuhkan kekayaan secara bertahap dan berkelanjutan. Banyak orang percaya bahwa memiliki tanah atau bangunan adalah simbol kestabilan finansial. 

Namun, di era modern saat ini, muncul alternatif baru berupa reksa dana properti, yang lebih praktis dan terjangkau. Investor tidak harus membeli aset untuk ikut menikmati cuan dari sektor properti. 

Sehingga, perbandingan antara investasi properti dan reksa dana properti pun semakin banyak dicari. Keduanya menawarkan keuntungan dan risiko yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan gaya investasi Propers

Selengkapnya, Minpro akan membahas perbedaan investasi properti dan reksa dana, mana yang lebih menguntungkan? Simak pembahasannya di bawah ini! 

Apa Itu Investasi Properti dan Reksa Dana Properti?

Apa Itu Investasi Properti dan Reksa Dana Properti

Investasi Properti adalah aktivitas penanaman modal oleh investor di bidang properti, baik itu tanah atau bangunan. Tujuannya adalah memperoleh return of investment (ROI) melalui pendapatan sewa, penjualan kembali properti, atau kombinasi dari keduanya. 

Investasi ini biasanya disebut sebagai rumah kedua, sebab bangunan dibeli bukan untuk dijadikan tempat tinggal oleh pembeli. Namun, kepemilikannya bisa dimiliki oleh individu, institusi, maupun badan usaha. 

Sementara itu, reksa dana properti adalah produk investasi yang menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian diinvestasikan pada aset-aset properti komersial. Seperti gedung, perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen sewa, atau proyek real estate lainnya. 

Investor tidak memiliki properti secara fisik, tapi bisa mendapatkan keuntungan dari hasil  properti tersebut (misalnya dari sewa atau apresiasi nilai aset). 

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti 

"Kelebihan

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan investasi properti, yang nantinya bisa dibandingkan dengan reksa dana properti, dan mana yang lebih menguntungkan. 

Kelebihan Investasi Properti

1. Terlihat Secara Fisik 

Salah satu kelebihan investasi properti adalah Propers dapat melihat dan memiliki aset fisik secara langsung, seperti rumah atau tanah. 

2. Mendapatkan Penghasilan Lebih 

Jika Propers memilih berinvestasi di properti, ada potensi untuk memperoleh penghasilan tambahan dari aset. Penghasilan didapatkan dari menyewakan rumah, dan penjualan rumah kembali. 

3. Risiko yang Rendah 

Investasi tanah dan bangunan tergolong berisiko rendah karena nilai propertinya cenderung stabil dan tidak mudah terpengaruh fluktuasi pasar. Maka, penanaman modal pada bangunan dan tanah cocok dimulai oleh investor yang tidak ingin mengambil risiko tinggi. 

4. Pasar yang Stabil 

Berbeda dari instrumen lainnya, investasi tanah dan bangunan biasanya memiliki pasar yang lebih stabil. Sehingga, investasinya ini cukup menjanjikan untuk investor kerana dapat mengembalikan modal. 

Kekurangan Investasi Properti 

1. Sulit Untuk Jual Cepat 

Investasi tanah dan bangunan, umumnya sulit untuk jual cepat, karena nilai likuiditas properti kecil. Dengan demikian, jika Propers butuh dana cepat saat keadaan darurat dan ingin menjual properti, kemungkinan nilai jual rendah. 

2. Modal yang Besar 

Propers yang ingin berinvestasi di bidang properti harus memiliki modal yang besar untuk membeli bangunan atau tanah. Maka dari itu, Propers harus menabung dahulu agar dapat memulainya. 

Meskipun demikian, keuntungan yang didapatkan sebanding dengan modal yang Propers keluarkan, bahkan lebih besar. 

3. Biaya Perawatan yang Mahal 

Kekurangan  lainnya adalah biaya perawatan mahal. Propers harus merawat properti kalau sesuatu terjadi, seperti bocor, kayu rapuh karena dimakan rayap, rumput di halaman rumah sudah tinggi dan harus segera dirapikan, dan lainnya. 

Kelebihan dan Kekurangan Reksa Dana Properti

Kelebihan dan Kekurangan Reksa Dana Properti

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan reksa dana properti yang penting untuk Propers pahami sebelum menentukan pilihan investasi yang paling menguntungkan. 

Kelebihan Reksa Dana Properti

1. Modal Terjangkau 

Berbeda dengan investasi properti yang harus memiliki modal besar, reksa dana properti bisa Propers mulai dari ratusan ribu rupiah. Nantinya, manajer investasi akan menginvestasikan uang Propers pada aset-aset properti komersial, seperti gedung, perkantoran, hingga proyek real estate lainnya. 

2. Likuid dan Fleksibel 

Reksa dana properti memiliki likuiditas yang cukup besar, sehingga Propers bisa menjual unit reksa dana kapan saja selama pasar terbuka. Dengan demikian, reksa dana properti cocok untuk dana darurat. 

3. Profesional yang Mengelola Dana 

Profesional yang akan mengelola dana Kopers dalam reksa dana properti, sehingga Propers tidak perlu memantau atau mengelola properti tersebut.

Investor nantinya bisa langsung dapat untung jika nilai aset tanah dan bangunan naik, atau manajer investasi berhasil menghasilkan pendapatan rutin dari sewa. 

4. Diversifikasi Otomatis 

Dana yang Propers investasikan akan digabung dengan dana investor lain, lalu manajer investasi akan menempatkannya di berbagai aset properti. 

Dengan cara ini, risiko tidak hanya bergantung pada satu proyek atau lokasi, sehingga peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal pun terbuka lebih lebar. 

Kekurangan Reksa Dana Properti 

1. Tidak Memiliki Aset Fisik 

Tidak seperti investor properti yang memiliki aset fisik, reksa dana properti tidak memiliki aset fisik. Sebagai penggantinya, investor memiliki kepemilikan secara tidak langsung melalui unit penyertaan yang mempresentasikan bagian dari portofolio. 

2. Tergantung Kinerja Manajer Investasi 

Reksa dana properti yang mengelola adalah manajer investasi. Artinya, hasil yang bakal Propers peroleh bergantung pada kinerja mereka dalam mengelola portofolio.

Jika pengelolaan baik, potensi keuntungan lebih besar. Namun, jika manajer investasi kurang kompeten, hal itu bisa berdampak negatif pada hasil investasi. 

3. Fluktuasi Nilai Pasar 

Kekurangan reksa dana properti terakhir adalah fluktuasi nilai pasar. Harga unit bisa naik turun tergantung kondisi pasar dan ekonomi, sehingga nilai investasi tidak selalu stabil. 

Cocok untuk Profil yang Berbeda 

Investasi Properti dan Reksa Dana Properti Cocok untuk Profil Berbeda

Investasi properti dan reksa dana properti memiliki karakteristik unik yang sesuai dengan tipe investor tertentu. Berikut profil dan kebutuhan finansial yang cocok untuk keduanya. 

1. Investasi Properti Cocok Untuk

  • Investor berpengalaman atau investor yang mempunyai modal besar
  • Propers yang ingin kontrol penuh atas aset
  • Orang yang nyaman mengelola penyewa dan aset fisik
  • Fokus pada jangka panjang dan akumulasi aset nyata

2. Reksa Dana Properti Cocok Untuk 

  • Pemula atau investor dengan modal terbatas
  • Propers yang ingin diversifikasi portofolio dengan mudah 
  • Investor pasif yang tidak ingin repot mengelola aset 
  • Investor yang fokus pada likuiditas dan fleksibilitas

Tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih menguntungkan antara investasi properti dan reksa dana properti. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta cocok untuk profil investor yang berbeda. 

Kalau Propers ingin kepemilikan nyata dan siap berinvestasi jangka panjang, investasi properti bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Propers butuh fleksibilitas, modal minim, dan ingin berinvestasi secara pasif, reksa dana properti bisa jadi solusi yang efisien. 

Temukan informasi menarik lainnya, terkait investasi, bisnis, keuangan, dan lifestyle di blog Propertree

Topics #Investasi Properti #Reksa Dana Properti