Resesi global di depan mana, banyak ahli yang memprediksikan bahwa Indonesia juga termasuk negara yang akan terkena dampaknya. Bahkan presiden Jokowi sendiri dalam pidatonya telah menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami resesi di tahun 2023. Sebenarnya apa sih resesi itu? Resesi adalah kondisi penurunan atau minus dalam perekonomian suatu negara, hal ini bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) riil dalam suatu negara mengalami penurunan dalam dua kuartal berturut-turut.

Saat resesi, perekonomian negara cenderung terjadi perlambatan, kinerja investasi pun menurun, serta ekonomi semakin sulit sehingga mengakibatkan pelemahan daya beli masyarakat. Melihat dampaknya yang tidak main-main, kita selaku individu pun bukan tidak mungkin terhindar dari dampak tersebut. Untuk itu, kita harus mempersiapkan kondisi keuangan yang  baik guna meminimalisasi dampak resesi di atas. 

Meminimalisasi Dampak Resesi

Agar tidak terhempas terlalu kencang saat resesi terjadi, kamu harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kamu bisa melakukan perencanaan keuangan sebaik-baiknya. Jangan lupa untuk mengalokasikan minimal 20% dari dana yang kamu punya untuk investasi. Kamu juga bisa mengerem keinginan berbelanja, hindari membeli barang-barang yang tidak akan digunakan. Selanjutnya kamu bisa hidup sewajarnya dalam kesederhanaan. 

Instrumen Investasi

Resesi bukan berarti menahan kamu dalam mengeluarkan uang. Kamu tetap harus membelanjakan uangmu dengan bijak agar ekonomi nasional tetap tumbuh. Untuk itu sebelum mengeluarkan uang untuk barang konsumtif yang jarang digunakan, ada baiknya kamu mengeluarkan uang untuk investasi jangka panjang yang dirasa aman dari ancaman resesi. Apa saja?

1. Crowdfunding

Crowd funding adalah platform yang mempertemukan pemilik modal atau investor dengan pelaku bisnis kecil dan menengah seperti UMKM. Saat ini ada beberapa platform crowd funding yang memiliki izin dan diawasi oleh OJK. Kamu sebagai investor bisa memilih jenis bisnis apa yang paling sesuai dengan perhitunganmu untuk dibiayai. Dalam waktu satu tahun, biasanya kamu akan mendapatkan keuntungan berupa imbal jasa dari bisnis kecil dan menengah yang kamu biayai.

2. Saham

Meski resesi, kamu harus mengupayakan untuk berinvestasi pada perusahaan yang tepat. Usahakan dengan memilih investasi pada saham yang memiliki emiten dengan fundamental yang kuat. Pelajari bagaimana laporan keuangannya dalam jangka panjang. Agar lebih yakin, pilih sektor yang tidak terdampak secara langsung dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Kamu bisa memilih instrumen saham pada bahan makanan pokok, telekomunikasi, obat-obatan, dll.

3. Reksa Dana

Saat resesi, memilih reksa dana sebagai instrumen investasi bisa dibilang sebagai pilihan paling tepat, mengingat reksa dana memiliki penawaran berupa investasi dengan risiko rendah hingga tinggi dengan jangka menengah hingga panjang. Kamu bisa memilih reksa dana di bawah investasi satu tahun, hingga yang jangka panjang di atas 5 tahun. Semua pilihan tersebut membuat kamu akan lebih aman dalam menginvestasikan uangmu. 

4. Emas

Dengan kondisi pasar yang fluktuatif dan inflasi yang terus terjadi setiap tahun, sejak dulu emas dipercaya sebagai aset yang bisa melindungi keuangan dari itu semua. Emas harganya cenderung stabil dan tidak terdepresiasi oleh inflasi. Emas pun termasuk investasi yang mudah dicairkan. Bahkan kini kamu bisa menabung emas secara digital.