Dalam dunia investasi, hedge fund adalah salah satu strategi yang sering digunakan untuk menghasilkan keuntungan tinggi bagi para investornya. Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk melindungi aset dari risiko kerugian.
Lantaran hedge fund merupakan jenis investasi yang cukup berisiko, tak heran jika investor dengan profil risiko agresif sajalah yang bisa mencoba peruntungan pada investasi ini.
Namun, bagi investor pemula jangan berkecil hati. Pasalnya, tidak ada salahnya untuk mengetahui hedge fund lebih awal. Supaya mendapat gambaran lebih jelasnya, mari simak artikel Propertree berikut!
Pengertian Hedge Fund
Mengutip laman resmi Investopedia, hedge fund adalah dana yang dikelola secara aktif. Di mana fokusnya pada investasi alternatif yang menggunakan strategi investasi berisiko.
Sementara secara harfiah, hedge fund berarti dana lindung nilai. Konsep pengelolaan investasi ini langsung oleh manajer, sehingga meminimalisir terjadinya kerugian investasi dan memberikan keuntungan dengan hasil yang lebih optimal.
Dikarenakan sifat dana lindung nilai tidak likuid, maka penyimpanannya harus investor lakukan selama satu tahun dengan metode penguncian. Kemudian, setelah dua tahun ataupun periode tertentu, penarikan dana baru bisa investor lakukan.
Jenis-Jenis Hedge Fund
Dari hasil penelusuran Minpro, setidaknya ada empat jenis dana lindung nilai. Jenis-jenis itu antara lain meliputi:
1. Relative Value Hedge Fund
Jenis pertama yaitu relative value. Di mana jenis ini memaksimalkan upaya untuk eksploitasi perbedaan temporer dengan harga sekuritas lainnya.
Kendati begitu, penyebaran nilainya pun tidak bisa dilakukan secara efisien. Sehingga, hal ini berpeluang untuk menghasilkan keuntungan bagi para investor.
2. Global Macro Hedge Fund
Global macro adalah jenis kedua yang pengelolaannya dilakukan secara aktif. Tujuannya agar meningkatkan peluang keuntungan ketika terjadi goncangan pasar akibat politik dunia maupun peristiwa ekonomi.
3. Equity Hedge Fund
Berikutnya, ada pula jenis dana lindung nilai yang bersifat global yakni equity. Selain dapat digunakan di pasar global, investasi ini juga tersedia khusus satu negara saja lho.
Untuk cara kerjanya sendiri dengan berinvestasi pada berbagai saham yang menguntungkan sembari melindungi nilai pada penurunan nilai di pasar.
Supaya mendapat keuntungan yang maksimal, manajer dana lindung nilai perlu menjual saham ataupun indeks saham yang nilainya tergolong sangat tinggi.
4. Activist Hedge Fund
Terakhir adalah activist yang fokusnya pada investasi di berbagai sektor bisnis untuk menaikkan harga saham.
Sementara untuk aktivitas investasi pada jenis dana lindung nilai ini meliputi pengajuan pemangkasan biaya, restrukturisasi aset, hingga mengubah dewan direksi.
Kelebihan Hedge Fund
Terdapat beberapa keunggulan yang akan Propers rasakan jika terjun ke dalam jenis investasi yang satu ini, di antaranya seperti:
1. Diversifikasi Investasi
Menurut investor, diversifikasi investasi adalah upaya yang penting dilakukan supaya mencegah terjadinya risiko kerugian besar.
Maka dari itu, dana lindung nilai merupakan pilihan yang tepat untuk melindungi investasi dari kerugian sekaligus menambah keuntungan.
Baca Juga: Diversifikasi Adalah Strategi Investasi yang Menguntungkan?
2. Akses Privat
Akibat dana lindung nilai dikumpulkan dari beberapa investor secara privat, alhasil aksesnya pun kian terbatas.
Di samping itu, pengelolaannya pun juga dapat memberikan pengalaman investasi yang lebih eksklusif kepada para investornya.
3. Pengelolaan Secara Aktif
Dalam investasi ini, peran manajer sangatlah penting untuk memastikan pengelolaan dana yang terkumpul dari sekumpulan investor yang tengah mencari alternatif.
Di sini, manajer akan mengelola dana secara aktif agar bisa memaksimalkan keuntungan investasi.
Risiko Hedge Fund
Tak hanya mendatangkan keuntungan yang fantastis, dana lindung nilai juga memiliki risiko yang cukup tinggi lho Propers. Apa saja risiko-risiko itu? Cek penjelasannya di bawah ini.
1. Biaya Besar
Bukan hanya berisiko tinggi, dana lindung nilai adalah pilihan investasi yang membutuhkan biaya besar daripada penanaman modal secara tradisional.
Sehingga, pada praktiknya, pengelolaan jenis investasi ini melibatkan peran manajer yang membutuhkan biaya manajemen dan biaya kinerja.
2. Likuiditas Terbatas
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dana lindung nilai tidak mudah untuk dicairkan. Pasalnya, dana ini baru bisa Propers cairkan pada waktu yang telah ditentukan.
Dengan maksud lain, investor bisa saja melakukan likuiditas kapan pun ketika membutuhkan dana darurat.
3. Keamanan Tidak Terjamin
Berbeda dengan tradisional yang badan tertentu awasi, dana lindung nilai memiliki sistem pengawasannya sendiri. Jadi, tidak ada jaminan bahwa proses investasi ini investor lakukan secara aman.
Kurang lebih seperti itulah penjelasan terkait hedge fund yang bisa Propers coba sebagai alternatif investasi yang minim risiko kerugian. Semoga bermanfaat!
Bagi Propers yang hendak mencari keuntungan dari investasi nggak perlu khawatir. Sebab, masih banyak aset investasi yang cocok dengan profil dan kemampuan finansial Propers.
Salah satu pilihan aset investasi yang aman dan cocok bagi pemula adalah mendanai proyek properti di Propertree. Pasalnya, Propertree tiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan harga.
Hanya bermodal Rp100.000 saja, Propers sudah bisa investasi bersama Propertree dan mendapat keuntungan hingga 20% per tahun lho. Jadi, tunggu apa lagi? investasikan danamu sekarang juga di sini!
Baca Selengkapnya: Perbedaan Fintech Funding dan Lending dalam Investasi
Penulis: Dhea Alvionita