Berkembangnya bidang marketing turut menghadirkan berbagai teknik pemasaran yang dapat Propers manfaatkan. Salah satu strategi yang sering diandalkan yaitu hard selling. Hard selling adalah metode penjualan yang terlihat seperti ‘memaksa’.

Pasalnya, hard selling adalah taktik penjualan yang dilakukan sedemikian rupa supaya pelanggan bisa tertarik melakukan pembelian tanpa perlu mempertimbangkan sebelumnya.

Apabila Propers tertarik menggunakan strategi yang satu ini, mari simak penjelasan lengkapnya dalam artikel Propertree berikut.

Pengertian Hard Selling

Mengutip dari laman resmi Investopedia, hard selling adalah metode pendekatan yang sifatnya langsung, terang-terangan, dan gamblang. Tujuannya agar konsumen bisa langsung melakukan transaksi.

Lantaran bersifat langsung, strategi ini dinilai dapat membantu marketing dalam meningkatkan penjualan.

Selain itu, hard selling atau penjualan keras juga diartikan sebagai strategi penjualan yang menggunakan tekanan tinggi dengan memanfaatkan ketakutan para pelanggan atas produk yang terbatas.

Dengan demikian, maka secara tidak langsung para pelanggan akan melakukan pembelian secara impulsif karena takut kehabisan stok barang.

Manfaat Hard Selling

Ada tiga manfaat kalau Propers menggunakan taktik penjualan ini, antara lain seperti:

1. Menciptakan Urgensi

Teknik penjualan keras sering orang kenali karena dapat membuat para pelanggannya merasa terburu-buru.

Maka dari itu, tak heran jika banyak orang marketing ataupun sales yang menggunakan teknik ini dalam menggaet calon pelanggannya.

2. Efisien Biaya dan Waktu

Teknik penjualan keras juga bisa menghemat waktu serta biaya yang hendak dikeluarkan. Sebab, melalui teknik ini, brand bisa mendapat jawaban 

(action) yang pasti dari para calon pelanggannya.

3. Pengaplikasiannya Tergolong Mudah

Diketahui, teknik penjualan keras mudah diterapkan oleh berbagai brand. Oleh sebab itu, tak heran jika banyak brand kecil hingga besar yang menggunakan taktik penjualan terbaik yang satu ini.

Cara Melakukan Hard Selling

Lantas, bagaimana cara melakukan penjualan keras ini ya? Beruntungnya, Propers datang di artikel yang tepat. Sebab dalam aritkel ini Minpro akan mengupas tuntas, ikuti langkahnya berikut.

1. Pahami Pelanggan

Dengan memahami siapa dan seperti apa karakteristik pelanggan, maka Propers akan sangat terbantu dalam mengidentifikasi melalui pendekatan apa yang paling cocok.

Kedepannya, riset yang telah dilakukan terkait pelanggan ini akan memudahkan Propers dalam mencapai goals pemasaran.

2. Temukan Gaya Hard Selling yang Paling Sesuai

Cara berikut untuk menarik perhatian pelanggan adalah dengan memposisikan dan melihat posisi yang telah ada.

Dalam hal ini, nantinya Propers bisa memodifikasi gaya bahasa, warna, penggunaan emosi, dan perihal lain untuk menyesuaikan pesona target pasar.

Sebagai contoh, jika target pelanggannya remaja, Propers bisa menggunakan bahasa komunikasi sehari-hari (gaul) dan menggabungkannya dengan tren yang tengah terjadi di lapangan.

3. Tentukan Media Promosi yang Tepat

Menyadari pemasaran tidak akan berjalan baik tanpa hadirnya media promosi, maka brand perlu menentukan media promosi apa yang tepat  dalam mempromosikan bisnisnya melalui taktik penjualan keras.

Caranya yaitu dengan memasang iklan dan menghasilkan konten-konten organik di media sosial. Selain itu, Propers juga bisa melakukan campaign marketing menggunakan iklan di luar ruangan, seperti kereta, mobil, motor, dan lain sebagainya.

Contoh Hard Selling

Sebagai gambaran yang lebih jelas mengenai hard selling, di bawah ini adalah contoh yang bisa Propers pahami.

Saat Propers mendengar atau bahkan melihat iklan dengan kalimat “Beli sekarang, bayar nanti”, “Beli 1 gratis 1 khusus produk atau jasa tertentu”, “Beli sekarang, karena akan ada launching produk baru”, dan sebagainya. Berbagai jargon itu termasuk penjualan keras.

Sebab, kalimat-kalimat tersebut merupakan perintah yang ditujukan kepada pelanggan untuk membeli produk tanpa harus memikirkan hal apapun. Terlebih, ada urgensi penawaran yang menarik dan Call To Action (CTA) yang persuasif.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai hard selling, mulai dari pengertian, manfaat, cara melakukan, hingga contoh yang paling sering Propers temui.

Ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar dunia bisnis? Silahkan simak deretan artikel update menarik lainnya hanya di blog Propertree. Selamat membaca!

Baca Selengkapnya: Soft Selling Adalah Strategi Persuasif, Ini Cara Melakukannya

Penulis: Dhea Alvionita