Daftar Isi
Hai Propers, pernah dengar istilah “Gurita Bisnis”? Istilah ini bukan hanya kiasan. Gurita bisnis menggambarkan perusahaan atau individu yang memiliki jaringan sangat luas.
Seolah-olah memiliki banyak tentakel yang bergerak di berbagai sektor. Fenomena gurita bisnis ini kerap ditemukan di dunia usaha, baik skala nasional maupun global.
Mereka tidak hanya fokus di satu usaha, melainkan melebarkan sayap ke berbagai industri sekaligus, dari properti, perbankan, ritel, hingga teknologi.
Nah, Propers ingin mengenal lebih dalam apa itu gurita bisnis? Yuk simak artikel di bawah ini, Minpro telah merangkumnya dari berbagai sumber aktual.
Definisi Gurita Bisnis
Secara sederhana, gurita bisnis adalah istilah untuk menggambarkan struktur usaha yang memiliki banyak cabang, lini bisnis, atau anak perusahaan di berbagai sektor.
Seperti Gurita yang memiliki banyak lengan, pelaku gurita bisnis menguasai banyak bidang untuk memperbesar pengarus, memperluas pasar, dan mengoptimalkan sumber pendapatan.
Umumnya, gurita bisnis dimiliki konglomerat atau kelompok usaha besar yang mengendalikan berbagai unit usaha secara terintegrasi.
Gurita bisnis di Indonesia yang terbesar diantaranya ada Salim Group, Agung Sedayu Group, Sinarmas Group, Mayapada Group, dan Lippo Group.
Keuntungan Gurita Bisnis
Ada beberapa keuntungan usaha dengan banyak cabang yang bisa para konglomerat atau kelompok usaha besar dapatkan, diantaranya sebagai berikut.
1. Omzet yang Lebih Besar
Meskipun kelompok usaha besar sudah mendapatkan keuntungan yang besar, pasti tetap ingin keuntungan yang lebih lagi.
Dengan membuka cabang baru di tempat lain maupun masuk ke sektor baru, mereka dapat menjangkau lebih banyak pasar, dan berpotensi meningkatkan omzet lebih besar.
2. Mengurangi Risiko
Keuntungan selanjutnya adalah mengurangi risiko, ini bisa terjadi jika satu sektor yang Propers kelola mengalami masalah. Sektor lain tidak akan terpengaruh dan bisa tetap berjalan dengan baik.
3. Mendorong Inovasi
Dengan memiliki usaha diberbagai sektor, setiap unit usaha memiliki fleksibilitas untuk bereksperimen dan mengembangkan ide-ide baru. Hal ini dapat mempercepat lahirnya inovasi karena masing-masing sektor dapat fokus pada kebutuhan pasar.
Selain itu, mencoba pendekatan berbeda dan mengadopsi teknologi terbaru agar tetap bisa berkembang dan bersaing di masing-masing sektor.
4. Efisiensi Biaya
Salah satu keuntungan usaha dengan banyak lini bisnis adalah efisiensi biaya. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan bisa membeli bahan baku dan kebutuhan lain dalam jumlah besar.
Pembelian jumlah besar biasanya mendapat harga yang lebih murah, sehingga biaya operasional bisa jadi lebih hemat dan keuntungan bisa lebih besar.
5. Membangun Citra Merek
Dengan mengelola banyak bisnis di bawah satu nama, perusahaan jadi lebih terkenal dan lebih dipercaya oleh pelanggan. Nama perusahaan pun jadi lebih kuat di mata masyarakat.
Tantangan Gurita Bisnis
Selain punya keuntungan, usaha dengan banyak cabang juga punya tantangan yang harus Propers ketahui, diantaranya sebagai berikut.
1. Manajemen Waktu yang Lebih Rumit
Apabila Propers berniat untuk membuat usahanya menjadi banyak cabang, tantangan yang harus Propers hadapi adalah manajemen waktu.
Manajemen waktu, seperti menentukan sektor mana yang membutuhkan perhatian lebih, mana yang sedang menghadapi masalah semuanya harus bisa Propers tangani.
2. Pengelolaan Anggaran yang Lebih Rumit
Tantangan selanjutnya adalah pengelolaan anggaran yang lebih rumit. Biasanya hal ini terjadi ketika Propers baru sampai ke tahap pengembangan.
Pemasukan belum stabil, dan kemungkinan Propers harus menggunakan bujet dari usaha yang sudah ada atau modal pribadi.
Strategi Memulai Gurita Bisnis
Setelah mengetahui keuntungan dan tantangannya, berikut adalah strategi memulai usahanya.
1. Menyusun Visi, Misi, dan Rencana Bisnis Secara Matang
Jika Propers ingin membuat usaha dengan lini bisnis, sebelumnya susunlah visi, misi, dan rencana bisnis yang jelas untuk mencapai tujuannya.
Dengan susunan yang jelas, Propers dapat mencapai tujuan secara lancar, sehingga bisnis dapat berkembang dari waktu ke waktu.
2. Mematangkan Produk Bisnis
Selanjutnya adalah mematangkan produk bisnis, jangan produk terus diubah. Seperti, Propers ingin jualan sepatu maka kamu harus konsisten jualan sepatu.
Jika Propers ingin jualan tas, maka kamu juga harus konsisten. Tidak terpengaruh dengan bisnis-bisnis lain dan jangan merasa gagal.
Dengan ukuran usaha dengan lini bisnis yang kecil, Propers bisa mengukur kemampuan pasar untuk produk yang Propers jual. Apakah konsumen tertarik pada produk bisnis Propers atau tidak.
3. Menyiapkan Modal
Selain mematangkan produk bisnis dan menyusun visi, misi, dan rencana bisnis, Propers juga harus menyiapkan modal.
Baik modal akun bank, sebagai media pembayar para konsumen, menggunakan aplikasi digital untuk memudahkan konsumen. Serta, kelola lah uang Propers dengan sistematis dan akuntabel. Berapa jumlah pemasukan, pengeluaran, dan biaya tidak terduga.
4. Mendisiplinkan Waktu
Karena waktu terbatas, bisnis harus dijalankan dengan disiplin. Propers perlu menentukan jam operasional yang jelas, dan mematuhinya dengan ketat.
Disiplin waktu ini dapat Propers lakukan dengan batuan aplikasi yang bakal bisa membantu mengatur semua kegiatan bisnis Propers agar berjalan tepat waktu dan lebih rapi.
Usaha dengan banyak cabang bisa menjadi kekuatan besar bila dikelola dengan baik, karena mampu menyebar risiko dan memperluas peluang. Namun, tanpa strategi yang matang, pertumbuhan yang terlalu agresif dapat membawa risiko besar.
Maka, dengan memahami definisi, keuntungan, tantangan, dan strategi bisnisnya, Propers bisa memulai langkah awal untuk membangun bisnis yang kuat dan tahan banting di berbagai sektor.
Kalau Propers ingin membaca informasi seputar bisnis, investasi, dan keuangan bisa langsung cek blog Propertree.
Topics #Gurita bisnis