Daftar Isi
Dalam ranah keuangan, sistem keamanan haruslah dibuat secara ekstra. Pasalnya, tak sedikit orang yang berniat untuk melakukan kecurangan, termasuk fraud. Kira-kira, apa yang dimaksud dengan istilah fraud?
Fraud sendiri adalah tindakan kecurangan yang biasanya terjadi dalam aktivitas bisnis yang mana melibatkan transaksi keuangan.
Agar Propers bisa memahaminya, mari simak pengertian, jenis-jenis, hingga cara mendeteksi fraud di bawah ini!
Apa Itu Fraud?
Diketahui, fraud adalah perbuatan curang yang umumnya terjadi dalam penyajian laporan keuangan. Tindakan ini berupa pemalsuan maupun manipulasi data yang bisa berujung merugikan usaha.
Pada praktiknya, tindakan kecurangan ini akan dilakukan secara sengaja semata-mata untuk menipu pihak yang terlibat di dalam kerja sama. Tujuannya yaitu demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Sedangkan berdasarkan laman resmi Investopedia, fraud merupakan tindakan penipuan yang melanggar hukum (ilegal act) dan tindakan ketidakberesan (irregularities) demi menggali keuntungan.
Jenis-Jenis Fraud
Ada empat jenis kecurangan yang sering kali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain meliputi:
1. Korupsi
Siapa yang tak kenal dengan korupsi? Di Indonesia, kasus ini kerap ditemukan, mulai dari penyuapan, pemerasan, penyalahgunaan informasi, dan masih banyak lagi.
Tentunya, tindakan korupsi ini akan memunculkan praktik-praktik menyimpang lain, seperti pemberian barang berharga untuk melancarkan kepentingan usaha (gratifikasi).
2. Pencurian Data
Umumnya, tindakan kecurangan bukan hanya berlaku pada aspek finansial saja. Melainkan bisa juga dalam bentuk pencurian data. Adapun data hasil curian ini berupa identitas pribadi konsumen ataupun hal seputar operasional perusahaan.
Oleh sebab itu, pencurian data sangat berdampak bagi kepercayaan konsumen. Di mana data yang berhasil dicuri bisa merugikan perusahaan hingga masyarakat luas.
3. Penggelapan Uang
Jenis berikutnya tergolong sama sekali tidak mengenal kelas sosial. Pasalnya, tindakan ini bisa saja dilakukan oleh berbagai pihak yang memiliki kewenangan sekalipun.
Di level kerah putih, jenis kecurangan yang banyak menimbulkan kerugian adalah penggelapan uang.
Misalnya, penipuan berkedok skema ponzi, yang mana pelaku akan menggelapkan aset investasi dari berbagai investor demi memenuhi kepentingan pribadi saja.
Baca Juga: Skema Ponzi Adalah Modus Investasi yang Wajib Anda Hindari
4. Penyimpangan Aset
Terakhir adalah penyimpangan aset milik perusahaan. Hal yang umumnya terjadi bisa berupa penyalahgunaan sampai pencurian aset.
Akan tetapi, jenis yang satu ini paling mudah perusahaan deteksi daripada jenis lainnya. Asalkan perusahaan melakukan pengecekan data secara rutin.
Jika data yang telah dicatat telah sesuai dengan prosedur pengawasan, laporan keuangan pun akan tersusun lebih tertata.
Cara Mendeteksi Fraud
Lantaran cukup membahayakan, fraud masih bisa Propers deteksi dengan cara-cara berikut ini, di antaranya seperti:
1. Melaksanakan Audit Secara Berkala
Menyadari tindakan kecurangan bisa terjadi akibat longgarnya pengawasan, maka penting bagi Propers untuk melaksanakan audit secara berkala. Entah itu dari pihak internal ataupun pihak eksternal.
Dalam mengaudit, Propers perlu melakukannya secara teliti di level catatan akuntansi bahkan sampai kendali internal.
Selain itu, audit eksternal juga bisa Propers lakukan dengan melibatkan pihak luas. Tujuannya untuk mendeteksi tindakan kecurangan yang mungkin saja terjadi di suatu perusahaan.
2. Memeriksa Laporan Keuangan Dengan Baik
Cara selanjutnya yang bisa Propers lakukan untuk mendeteksi kecurangan secara sistematis adalah dengan memeriksa laporan keuangan dari segi karakteristiknya.
Dalam hal ini, Propers bisa memberikan tugas ke karyawan yang berwenang. Lalu, catatlah pemasukan, pengeluaran, aset, utang, hingga ekuitas.
Apabila sudah Propers lakukan secara terpisah, manipulasi data pun akan bisa terdeteksi lebih cepat. Sebab, perbedaan jumlah yang tidak wajar akan terpampang jelas.
3. Mengevaluasi Jajaran Manajerial
Berdasarkan kasus korupsi yang ada, pasti melibatkan pihak-pihak manajerial. Sehingga, penting bagi Propers untuk mengevaluasi jajaran manajerial secara rutin.
Hal ini Propers lakukan untuk mencegah dan meminimalisir risiko terjadinya tindak kecurangan bagi suatu perusahaan.
Demikianlah pembahasan mengenai apa itu fraud, jenis-jenis, dan cara mendeteksinya dalam perusahaan. Jadi, jangan lupa untuk melakukan pengecekan keuangan secara rutin ya, Propers!
Jika tertarik mencari informasi lain seputar dunia keuangan, sebagai referensi Minpro sangat merekomendasikan Propers untuk segera mengunjungi blog Propertree. Semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya: Refinancing Adalah Solusi Cicilan yang Membludak, Benarkah?
Penulis: Dhea Alvionita