Ada kepercayaan yang dilakukan investor, yakni menjaga aset mereka tetap likuid untuk mengamankan posisi selama masa resesi. Keadaan ini membuat para investor beranggapan bahwa uang tunai yang dimiliki adalah raja selama resesi. Istilah ini kemudian dikenal dengan cash is the king. Para investor ini bahkan memiliki uang tunai yang cukup banyak guna menambahkannya ke dalam strategi portofolionya. Sebenarnya, tepatkah langkah tersebut?
Fenomena Cash is The King
Demi mengamankan keuangan di masa resesi ekonomi, tidak ada salahnya untuk memindahkan instrumen investasi yang berisiko tinggi pada instrumen yang memiliki risiko rendah seperti, emas, tabungan, juga perhiasan. American Institute for Economic Research bahkan menyebutkan kalau uang tunai dan deposito merupakan instrumen terbaik dalam mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakpastian ekonomi apalagi saat resesi ekonomi.
Mengapa demikian? Sebagian orang menganggap uang tunai adalah instrumen yang likuid alias cair dan stabil. Setiap orang dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terduga dengan cepat dan tanggap jika memiliki uang tunai. Akan tetapi, menyimpan uang tunai di rumah tentu saja tidak boleh dalam jumlah yang terlalu banyak. Harus memanfaatkan brankas atau safe deposit box agar uang tunai yang dimiliki aman dari gangguan rayap.
Konsekuensi dari Cash is The King
Satu hal yang wajib kita pahami bahwa memiliki cash secara berlebihan tentu saja mampu menimbulkan konsekuensi tersendiri yang bisa jadi tidak diinginkan. Kita sebagai konsumen dan investor harus memahami bahwa uang tunai mungkin tampak seperti investasi yang aman, secara nominal mungkin benar demikian. Akan tetapi terlalu mengandalkan uang tunai justru bisa mengurangi kemampuan untuk memenuhi tujuan jangka panjang loh!
Cash is the king tidak selamanya tepat. Mau saat resesi ekonomi atau tidak, kita tentu saja harus memahami kapan harus melakukan diversifikasi dibanding membiarkan uang tunai menganggur dan teronggok tanpa mampu menaksir manfaat lainnya. Saat kita menyetok uang tunai yang banyak di rumah, kita juga sedang mengorbankan potensi pengembalian investasi lainnya loh! Tentu saja ini harga yang harus dibayar, pilihan yang mungkin dihadapi semua orang, ingin mengamankan finansial atau mendapatkan return yang lebih tinggi.
Pastikan saat ingin mengamankan uang tunai, kita sudah mengkalkulasikan berbagai kemungkinan dan hitung-hitungan dengan tepat yah!