Kamu kurang familiar dengan saham atau kripto sebagai salah satu instrumen investasi? Tapi kamu ingin tetap berinvestasi atau diversifikasi aset yang saat ini kamu miliki? Tenang, sekarang ada yang namanya Equity Crowdfunding (ECF) yang juga merupakan salah satu instrumen investasi.

ECF sendiri sudah teregulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dan kerugian bagi masyarakat. Hal ini tertuang dalam POJK no. 37/POJK 0.4/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi

Apa Itu Equity Crowdfunding?

Equity crowdfunding adalah cara atau metode untuk mengumpulkan dana untuk suatu bisnis yang memungkinkan investor dapat membeli saham di suatu bisnis melalui platform crowdfunding online.

Equity crowdfunding merupakan alternatif yang relatif baru untuk pendanaan tradisional seperti pinjaman bank atau investasi modal ventura. Dalam ECF, banyak investor kecil dapat berinvestasi dalam suatu bisnis. Sehingga, memungkinkan pemilik bisnis dapat mengumpulkan dana yang lebih besar tanpa harus memberikan saham besar kepada investor tunggal. Dengan begitu, pebisnis masih dapat mempertahankan kendali atas bisnis mereka.

Bagaimana Equity Crowdfunding Bekerja?

Equity crowdfunding bekerja dengan cara mengumpulkan dana dari banyak investor kecil melalui platform crowdfunding online. Investor dapat membeli sejumlah lembar saham dalam suatu perusahaan dengan jumlah yang sesuai dengan harga yang ditawarkan. Harga pembelian lembar saham dapat beragam sesuai dengan kebutuhan atau kebijakan dari penyedia jasa ECF.

Setelah mencapai target dana yang ditetapkan, pebisnis akan menerima dana tersebut dan investor akan menerima sejumlah lembar saham sesuai dengan nilai investasi mereka. Investor kemudian dapat memperoleh keuntungan dari kepemilikan saham mereka dan pengembalian dana investasi jika bisnis berhasil mendapatkan keuntungan.

Keuntungan dan Risiko dari Equity Crowdfunding

Seperti halnya dengan setiap jenis investasi, equity crowdfunding (ECF) memiliki keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk terjun berinvestasi.

Baik dari sisi investor dan pemilik bisnis, sistem ECF ini cukup menguntungkan. Pemilik bisnis menjadi lebih mudah dalam mendapatkan akses pendanaan untuk pembuatan atau pengembangan bisnis. Sedangkan investor dapat dengan mudah berinvestasi ke berbagai bisnis dengan modal kecil. Berikut beberapa keuntungan lainnya jika kamu berinvestasi di sistem ini:

  • Risiko rendah. Investasi ini memiliki risiko yang rendah karena investor memiliki akses ke berbagai sektor bisnis potensial lainnya.
  • Kemudahan akses investasi secara online. Platform crowdfunding dapat memudahkan akses para investor dalam berinvestasi ke berbagai bisnis potensial yang dapat memberikan potensi jangka panjang.
  • Akses private business dengan modal kecil. Dengan investasi ini, investor dapat dengan mudah mengakses bisnis yang bersifat privat untuk berinvestasi disana hanya dengan modal kecil. 

Namun, investasi ini juga memiliki risiko tersendiri seperti kemungkinan kegagalan dalam mencapai target dana dan pebisnis kehilangan kendali atas usaha jika adanya investor yang membeli saham mayoritas. Selain itu, risiko kehilangan uang jika bisnis mengalami kegagalan dan investor berpotensi kehilangan setengah atau keseluruhan dana. Sehingga penting untuk melakukan penelitian dan mempertimbangkan risiko dan keuntungan sebelum memutuskan untuk menggunakan equity crowdfunding.

Tips Sukses Investasi ECF

Ada beberapa tips yang dapat membantu para investor agar sukses dalam berinvestasi di equity crowdfunding antaranya:

Pertama, pilihlah platform equity crowdfunding (ECF) terpercaya dan memiliki reputasi yang baik untuk meminimalkan berbagai risiko. 

Kedua, lakukan riset terhadap bisnis yang ingin kamu investasikan, termasuk mempelajari track record bisnis atau pendiri, prospek bisnis, dan potensi keuntungan. 

Ketiga, tetapkan diversifikasi portofolio dengan memilih beberapa perusahaan atau bisnis yang menjadi target investasi kamu. Selain itu, pertimbangkan juga periode investasi yang tepat dan lakukan perencanaan keuangan yang matang.

Terakhir, jangan lupa untuk terus memantau perkembangan investasi dan melakukan evaluasi secara berkala untuk mengambil tindakan yang tepat.

Sejauh ini, yang menjadi tantangan perkembangan Equity Crowdfunding (ECF) di Indonesia ada pada edukasi masyarakat dan pemilik usaha. Di sisi masyarakat, ada urgensi untuk mensosialisasikan berbagai pilihan lain untuk berinvestasi selain emas, reksadana, atau saham di bursa saham bernama equity crowdfunding. Termasuk pemahaman regulasi dan risiko yang ada.

Baca selengkapnya: Perbedaan Securities Crowdfunding dan Equity Crowdfunding

Topics #ecf