Belum lama ini, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengalami tren yang cukup positif. Pasalnya, digitalisasi mengubah drastis seluruh bidang, termasuk keuangan. Lantas, apa itu embedded finance?

Kalau Propers masih asing dengan istilah tersebut, mari kupas selengkapnya di artikel Propertree berikut ini. Sebab, Minpro akan mengajak Propers mengenali arti, konsep, beserta manfaatnya.

Daripada menunggu lama lagi, langsung saja kita bahas lebih lanjut di artikel ini sampai akhir!

Pengertian Embedded Finance

Melansir dari laman Fintech Futures, embedded finance adalah integrasi layanan keuangan. Contohnya seperti pembayaran, pinjaman, asuransi di dalam suatu aplikasi yang perusahaan non-keuangan kelola.

Pada umumnya, embedded finance adalah salah satu konsep yang bisa melakukan integrasi layanan keuangan dengan aplikasi ataupun platform yang tidak termasuk bidang keuangan.

Melalui satu platform saja, Propers bisa melakukan berbagai transaksi layanan keuangan, tanpa harus meninggalkannya. Jadi, Propers tidak perlu bersusah payah keluar aplikasi, lalu memasukkan aplikasi perbankan lagi.

Kendati begitu, hadirnya embedded finance bisa memudahkan segala kebutuhan transaksi. Apalagi layanan keuangan ini sudah bertebaran di platform mana saja, seperti e-commerce, pengiriman makanan, pemesanan tiket, dan lain sebagainya.

Sebagai informasi, layanan keuangan ini juga sudah banyak diterapkan pada perusahaan di Indonesia. Misalnya Gojek dengan Gopay, Shopee dengan ShopeePay, dan masih banyak lagi.

Konsep Embedded Finance

Terdapat dua konsep embedded finance, yaitu konsep secara langsung dan tidak langsung. Apa sih maksudnya? Intip penjelasannya di bawah ini.

1. Konsep Secara Langsung (Direct)

Dengan konsep direct, pihak perbankan harus menjalin kerjasama, memanfaatkan berbagai ekosistem, dan kondisi di platform non-keuangan. Sehingga, nasabah akan merasakan dampak keuangan dan fasilitasnya secara langsung.

Misalnya, ketika bank menjalin kerjasama dengan merchant maupun aplikasi tertentu. Para nasabah akan merasakan langsung kemudahan dalam melakukan transaksi.

2. Konsep Secara Tidak Langsung (Indirect)

Sedangkan pada konsep indirect, Propers bisa merasakan layanan keuangan melalui merchant. Akan tetapi, Propers tidak harus menjadi nasabah untuk bank.

Di sini, biasanya pihak perbankan habank bisa meminjamkan sejumlah dananya untuk nasabahnya.

Manfaat Embedded Finance

Dari penjelasan di atas, mungkin saja Propers belum terlalu paham bagaimana posisi pihak perusahaan non-keuangan dan bank.

Sederhananya, perusahaan non-keuangan hanyalah berperan sebagai distributor saja dalam layanan keuangan. Lalu, pihak bank tetap menjadi pusat entitas keuangan yang memfasilitasi beragam layanan.

Apabila melihat perkembangan konsep embedded, sebenarnya ada tiga manfaat yang bisa dirasakan, seperti:

1. Menjangkau Lebih Banyak Mitra

Manfaat pertama yaitu bisa menjadi wadah untuk menjangkau lebih banyak mitra melalui platform non-keuangan yang menyediakan layanan keuangan. Kolaborasi bisnis pun bisa dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing perusahaan.

Contohnya, suatu bank bisa menawarkan kerjasama dengan aplikasi belanja online. Jadi, salah satu sistem pembayarannya bisa dilakukan menggunakan layanan dari perusahaan bank tersebut.

2. Sarana Pendapatan Baru

Melalui kerjasama baru, pasti juga akan membuka peluang munculnya sumber pendapatan yang baru pula bagi perusahaan perbankan.

Nantinya, pihak bank bisa memfasilitasi layanan keuangan dengan biaya tertentu. Sehingga, hal ini tetap bisa memberikan aliran pendapatan bagi pihak bank.

3. Mendukung Perkembangan Keuangan di Era Digital

Manfaat terakhir adalah mendukung perkembangan sistem keuangan di era yang serba digital ini. Dalam hal ini, perusahaan perbankan sekaligus bisa memanfaatkan teknologi untuk beradaptasi dan berinovasi.

Kendati begitu, perbankan bisa memanfaatkan era digital ini secara maksimal. Termasuk pula menyediakan berbagai layanan yang mudah dan praktis.

Seperti itulah pengertian, konsep, dan manfaat embedded finance yang penting Propers ketahui. Jadi, sudah nggak bingung lagi kan Propers?

Nah apabila Propers ingin mencari informasi seputar keuangan lainnya, mari baca secara gratis di blog Propertree!

Baca Selengkapnya: Perbedaan Jenis Layanan Fintech: Funding dan Lending

Penulis: Dhea Alvionita