Dalam segi bisnis, pemilik bukan hanya fokus pada strategi saja, melainkan juga harus fokus dalam mengelola keuangan yang ada. Salah satunya yaitu dengan cost saving.

Untuk mengetahui pemaparan lengkap mengenai cost saving, artikel Propertree berikut akan mengupas tuntas terkait pengertian, cara menerapkan, hingga contohnya. Simak ya, Propers!

Pengertian Cost Saving

Dalam bahasa Indonesia, cost saving adalah penghematan biaya. Adapun arti cost saving itu sendiri merupakan proses penghematan biaya yang suatu bisnis lakukan untuk menekan biaya serta meningkatkan laba.

Diketahui, penghematan biaya ini termasuk elemen terpenting dalam meningkatkan keberlanjutan dan profitabilitas bisnis yang bergerak dalam bidang apapun. Jadi, semakin sedikit uang yang keluar untuk operasional, maka semakin banyak pula keuntungan yang perusahaan dapatkan.

Terlebih, di tengah ketidakpastian ekonomi dan pertumbuhan pasar yang lambat ini. Kendati begitu, tim keuangan haruslah mempunyai rencana pengurangan biaya yang jelas.

Cara Menerapkan Cost Saving

Nah, supaya seluruh proses penghematan biaya di suatu bisnis dapat berjalan secara efektif, ada tiga cara yang bisa Propers terapkan. Penerapan itu antara lain meliputi:

1. Optimasi Sumber Daya Manusia

Cara pertama yang bisa Propers lakukan yaitu mengoptimalisasi seluruh sumber daya manusia yang ada dalam bisnis.

Hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan hasil produksi. Sehingga, produktivitas perusahaan pun kian meningkat.

2. Menggelar Pelatihan Internal

Tak bisa dipungkiri, pelatihan menjadi salah satu cara yang bisa Propers lakukan untuk mendukung kapasitas karyawan lho. Namun, pelatihan memang membutuhkan biaya yang cukup besar, apalagi jika untuk keahlian yang spesifik.

Agar dapat menghemat biaya, tidak ada salahnya kalau Propers menggelar pelatihan secara internal saja. Dalam hal ini, Propers bisa memilih beberapa orang diantara karyawan yang sebelumnya sudah pernah mengikuti pelatihan. Lalu, kasih kesempatan kepada mereka untuk membagikan ilmu dari pelatihan tersebut.

Dengan demikian, Propers sudah bisa menghemat biaya sekaligus tetap bisa meningkatkan kapasitas setiap karyawan yang ada.

3. Efisiensi Proses

Cara terakhir, suatu bisnis sangat penting melakukan riset yang mendalam terkait proses mana saja dalam bisnis yang masih memerlukan efisiensi.

Misalnya, proses pengisian bahan bakar kendaraan yang umumnya memerlukan bukti pembayaran bill berupa lembaran kertas. Akan tetapi hal itu bisa disederhanakan oleh penggunaan Fleet Card.

Contoh Cost Saving

Berdasarkan hasil riset yang telah Minpro lakukan, setidaknya ada beberapa contoh penghematan biaya yang biasanya diterapkan dalam bisnis, yaitu:

1. Riset dan Pertimbangkan Pengembangan

Walaupun mengeluarkan biaya yang tergolong fantastis di awal, riset dan mempertimbangkan pengembangan sangat bermanfaat bagi penghematan biaya bisnis jangka panjang.

Namun, semisal Propers ingin melakukan penghematan jangka pendek, pertimbangkan juga untuk mengurangi budget yang dialokasikan untuk riset.

2. Mengurangi Perjalanan Bisnis

Contoh berikutnya yakni mempertimbangkan perjalanan bisnis mana saja yang penting dan tidak. Di sini Propers bisa mengurangi pengeluaran perjalanan bisnis yang tidak berpengaruh pada bisnis.

3. Cek Penggunaan dan Perbaiki Fasilitas

Penghematan biaya selanjutnya adalah dengan mengecek penggunaan dan memperbaikin fasilitas apa saja yang masih dibutuhkan dan tidak. Dengan memperbaiki fasilitas yang boros, Propers juga bisa sekaligus menghemat energi lho.

4. Evaluasi Kendaraan Operasional

Semisal perusahaan menggunakan kendaraan operasional, pikirkan bagaimana cara menggunakannya menjadi lebih efisien. Sebagai contoh, berinvestasi pada kendaraan yang lebih hemat energi, seperti motor atau mobil listrik.

5. Mengurangi Limbah dan Terapkan Daur Ulang

Selain baik untuk lingkungan sekitar, mengurangi limbah dan menerapkan daur ulang bisa mengurangi biaya operasional suatu bisnis. Salah satu contoh upaya mengurangi limbah adalah dengan digitalisasi.

Dengan mendaur ulang maupun menjual limbah operasional ke perusahaan daur ulang, bisnis justru bisa meraih keuntungan.

Itu tadi penjelasan lengkap seputar cost saving yang penting Propers ketahui. Apabila pengelolaannya dilakukan secara baik, profit yang akan Propers dapatkan juga lebih besar lho. Tertarik? Jangan lupa terapkan dalam bisnis ya!

Untuk mengakses informasi lainnya tentang keuangan, investasi, hingga gaya hidup, Propers bisa kunjungi blog Propertree. Selamat membaca!

Baca Selengkapnya: Jangan Salah! Ini Arti Sunk Cost Dalam Istilah Perusahaan

Penulis: Dhea Alvionita