Daftar Isi
Di dunia ini, siapa sih yang tidak mau meraih keuntungan dari investasi ataupun menabung. Biasanya, istilah ini disebut dengan compound interest atau konsep bunga berbunga.
Lalu, apa itu compound interest? Kenali pengertian, cara meningkatkan dan cara menghitungnya dalam artikel ini yuk, Propers!
Pengertian Compound Interest
Pada umumnya, istilah compound interest adalah konsep bunga majemuk atau bunga berbunga dalam dunia investasi.
Untuk detailnya, konsep ini berasal dari penjumlahan dari nilai pokok ditambah dengan akumulasi bunga dari waktu sebelumnya.
Jadi, bunga yang akan Propers terima tidak hanya berasal dari uang pokok saja, melainkan juga berasal dari akumulasi bunga di setiap periodenya. Sehingga, hal inilah yang mendatangkan untung berlipat ganda.
Cara Meningkatkan Compound Interest
Setelah mengetahui pengertian di atas, tentunya Propers tertarik untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan bunga berbunga, bukan? Kalau Propers penasaran, simak caranya berikut.
1. Investasikan Uang dalam Jumlah yang Lebih Banyak
Cara meningkatkan bunga majemuk pertama adalah mulai investasikan uang yang Propers miliki dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
Pasalnya, dalam investasi besaran modal sangat berpengaruh pada tingkat keuntungan yang akan Propers raih.
Apabila tidak Propers ambil, maka keuntungan investasi tahun ini akan menambah jumlah besaran compound interest di masa depan lho.
2. Pilih Instrumen Investasi dengan Bunga Tertinggi
Cara kedua yaitu memilih instrumen investasi dengan bunga yang paling tinggi.
Sebab, makin tinggi bunga yang ditawarkan, maka semakin besar pula nominal compound interesetnya.
Akan tetapi, perlu diingat, instrumen investasi dengan bunga yang tinggi umumnya kian memiliki tingkat risiko yang tinggi (hight return–high risk). Untuk itu, selalu pastikan Propers mengambil keputusan investasi secara bijak.
3. Lebih Lama Menyimpan Uang Lebih Baik Untungnya
Cara terakhir ialah menyimpan uang lebih lama. Kenyataannya, uang dan dividen yang tidak Propers ambil akan diakumulasikan pada investasi di tahun berikutnya, sehingga jumlahnya kian bertambah. Jadi, nggak perlu takut hilang ya, Propers!
Cara Menghitung Compound Interest
Jika hanya membahas tentang keuntungan, rasanya tak lengkap jika belum mengetahui bagaimana cara menghitung compound interest. Cari tahu rumusnya di bawah ini.
Rumus Compound Interest
Return = [P (1+i) x n] – P
Keterangan:
P= Pokok simpanan atau investasi.
i= Besaran persentase bunga selama satu tahun.
n= Jumlah periode.
Contoh Kasus Compound Interest
Sebagai contoh, Propers menginvestasikan modal Rp15.000.000 dengan suku bunga 12% per tahun. Kira-kira berapa besaran bunga berbunga itu saat 5 tahun kemudian?
P= Rp12.000.000
i= 12%
n= 1 tahun berdasarkan suku bunga per tahun
Besaran Tahun Pertama
Return = [Rp12.000.000 (1+12%) x 1] – Rp12.000.000 = Rp1.440.000
Jumlah uang di tahun pertama yaitu Rp12.000.000 + Rp1.440.000 = Rp13.440.000
Besaran Tahun Kedua
Return = [Rp13.440.000 (1+12%) x 1] – Rp13.440.000 = Rp1.612.800
Jumlah uang di tahun kedua yaitu Rp13.440.000 + Rp1.612.800 = Rp15.052.800
Besaran Tahun Ketiga
Return = [Rp15.052.800 (1+12%) x 1] – Rp15.052.800 = Rp1.806.336
Jumlah uang di tahun ketiga yaitu Rp15.052.800 + Rp1.806.336 = Rp16.859.136
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa konsep bunga berbunga ini memanglah terbukti menguntungkan bahkan bisa mencapai puluhan juta, lho. Yakin nggak tertarik?
Demikianlah penjelasan mengenai konsep bunga berbunga, cara meningkatkan, dan cara menghitungnya dalam investasi Propers.
Kalau Propers hendak membaca artikel seputar investasi, keuangan, bisnis, hingga gaya hidup menarik lainnya, langsung saja kunjungi blog Propertree. Selamat membaca!
Baca Selengkapnya: 10 Contoh Bisnis Properti yang Menguntungkan Jangka Panjang
Penulis: Dhea Alvionita