Dalam dunia bisnis, untuk menarik perhatian pelanggan biasanya seorang pebisnis memerlukan strategi penjualan, salah satunya dengan memberikan cashback. Apa itu cashback?
Melansir dari laman resmi Shopee, cashback adalah sebuah promosi yang akan diberikan kepada pelanggan dalam bentuk pengembalian uang. Baik itu berupa uang tunai, koin virtual, dompet digital atau e-wallet, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk simak artikel Propertree berikut ini sampai akhir!
Apa Itu Cashback
Diketahui, cashback pertama kali muncul pada layanan kartu kredit karena untuk menarik perhatian pelanggannya. Melalui strategi ini, pembeli akan mendapat persentase pengembalian uang tunai ataupun virtual dalam jumlah tertentu.
Umumnya, orang yang mendapatkan pengembalian uang ini adalah mereka yang sudah berhasil memenuhi syarat transaksi tertentu.
Sehingga, strategi ini disebut berhasil memicu perhatian pembelinya untuk selalu berbelanja di lain waktu pada toko yang sama agar bisa mendapatkan pengembalian uang lagi.
Kelebihan Cashback
Seperti yang kita sadari, banyak perusahaan yang mulai berani menerapkan cashback. Pasalnya, ada beberapa keuntungan yang akan perusahaan dapatkan, seperti:
1. Menarik Pelanggan Baru dan Mempertahankan Pelanggan Lama
Dalam dunia bisnis banyak sekali pesaing yang menawarkan barang atau produk yang sama. Produk Perusahaan A mungkin menawarkan produk yang sama dengan Perusahaan B.
Inilah sebabnya terkadang perusahaan pemilik produk memperbaiki sistem promosinya agar dapat menjual produk lebih banyak. Melalui persaingan yang begitu ketat, perusahaan sulit mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru.
Oleh karena itu, salah satu cara yang umum digunakan perusahaan untuk mempromosikan produknya adalah cashback. Promosi ini terlihat menjanjikan daripada promosi diskon atau beli satu gratis satu.
2. Meningkatkan Pesanan Berulang Kali
Kelebihan kedua adalah meningkatkan kesadaran bagi para pelanggan untuk melakukan transaksi kembali, kalau produk yang tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Artinya, pembeli akan terus membeli produk secara berulang-ulang kali. Bahkan ketika tidak ada promo sekalipun, sebab mereka bisa bisa merasakan manfaat dari produk tersebut.
3. Memperluas Peluang Transaksi
Kelebihan berikutnya yaitu bisa memperluas peluang transaksi. Pasalnya, jika strategi penjualan tersebut bisa menarik perhatian pelanggannya, maka mereka juga akan berpartisipasi dalam memperlebar transaksi.
Apalagi ketika merasakan manfaat yang ada atas produk yang mereka dapatkan. Sehingga, kemungkinan besar mereka akan menggunakan produk yang sama di lain waktu.
4. Tidak Menghancurkan Harga
Selanjutnya yakni tidak akan menghancurkan harga di pasaran. Dalam hal ini, Propers akan tetap membeli barang dengan harga asli yang tertera walaupun ada promo cashback.
Nantinya, promo tersebut akan Propers dapatkan ketika sudah berhasil melakukan transaksi.
5. Meningkatkan Kesadaran
Kelebihan terakhir adalah meningkatkan kesadaran dari calon pembeli untuk bertransaksi. Ditambah, saat angkanya tergolong besar, maka minat pembeli pun kian besar pula.
Di sisi lain, para pembeli akan memperhatikan produk itu selama promonya masih ada. Artinya, promo tersebut bisa memberikan ketertarikan tersendiri bagi calon pembelinya.
Kekurangan Cashback
Selain kelebihan, ada pula beberapa kekurangan di dalamnya, meliputi:
1. Syarat Pembelian
Untuk mendapatkan promonya, biasanya akan ada syarat pembelian tertentu khusus calon pembelinya. Misalnya, pengembalian dana sebesar 10% untuk pembelian minimal seharga Rp150.000.
Bagi pembeli yang sudah melakukan transaksi dengan syarat minimal yang telah ditentukan. Maka mereka berhak mendapatkan pengembalian uang sebesar 10%.
2. Waktu Pembelian
Jika pembeli berhasil mendapatkan pengembalian uang seperti yang sudah ditentukan, bukan berarti bisa langsung cair. Sebab, akan ada ketentuan lain yang berlaku terkait dengan waktu pembelian.
Contohnya, pengembalian uang bisa saja diberikan dalam jangka waktu harian, mingguan, hingga bulanan setelah melakukan pembelian.
3. Fleksibilitas
Kekurangan berikutnya yaitu bentuknya fleksibilitas dan jarang orang temukan. Dalam artian lain, perusahaan akan memberikan pengembalian uang hanya untuk pembelian produk tertentu atau bahkan berupa barang.
Contoh Perhitungan Cashback
Supaya Propers bisa lebih memahaminya lebih dalam, ketahui contoh perhitungan cashback di bawah ini ya!
Ketika Propers hendak membeli jam tangan di marketplace, ada syarat minimal pembelian Rp500.000 untuk meraih pengembalian uang sebesar 10% dengan maksimal perolehan Rp50.000.
Nah, kalau Propers membeli jam tangannya seharga Rp550.000, maka Propers tinggal mengalikannya 10%. Sehingga pengembalian uang yang akan Propers terima nantinya sebesar Rp55.000.
Akan tetapi, lantaran ada ketentuan maksimal pengembalian uang, maka Propers hanya akan menerima sebesar Rp50.000 saja.
Itulah penjelasan seputar cashback, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, dan contoh perhitungannya yang perlu Propers ketahui. Bagaimana, sudah paham kan Propers?
Sebenarnya, pengembalian uang ini tergolong menguntungkan meski bisa membuat seseorang berbelanja secara boros. Daripada uangnya digunakan untuk keperluan yang tidak penting, mending mulai berinvestasi saja di Propertree.
Selain menguntungkan, Propertree juga tergolong aman karena telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selamat mencoba!
Baca Selengkapnya: Trend Pembayaran Cashless Masa Kini
Penulis: Dhea Alvionita