Daftar Isi
Dalam pasar modal, saham menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak orang minati. Pasalnya, saham dapat berupa kepemilikan modal atas suatu perusahaan. Untuk memaksimalkan keuntungan, investor perlu memahami istilah bullish market.
Sebelumnya, Minpro sudah pernah membahas tentang bearish market. Kini, kita akan membahas bersama-sama apa itu bullish market. Tanpa menunggu lama lagi, yuk simak artikel Propertree di bawah ini sampai akhir!
Pengertian Bullish Market
Berdasarkan situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bullish market berasal dari bahasa Inggris yang artinya banteng. Akan tetapi, sebenarnya banteng di sini hanyalah sebuah analogi.
Sebab, seekor banteng akan menyerang dengan cara menyerbu secara cepat dengan mengangkat tanduknya ke atas guna menusuk targetnya. Sementara dalam dunia saham, hal itu mengisyaratkan kondisi pasar yang sedang menguat naik.
Ketika bullish terjadi, biasanya para investor akan optimis karena indeks pasar tengah mengalami peningkatan sebesar 20%. Tentunya hal tersebut juga menandakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang berjalan baik.
Umumnya, bullish akan ditandai dengan adanya permintaan atas saham yang tinggi dan dalam volume yang besar. Sehingga, hal ini akan mendorong kenaikan harga saham atau bullish.
Penyebab Bullish Market
Bullish akan terjadi lantaran berbagai penyebab. Ingin tahu apa saja penyebabnya? Pantau artikel ini terus ya Propers!
1. Sentimen Kegiatan Perekonomian
Penyebab utama pergerakan harga instrumen pasar saham pastinya karena keadaan ekonomi di suatu negara tersebut.
Apabila masyarakat mengeluarkan lebih banyak uang untuk berbelanja dan tingkat pengangguran menurun, berarti perekonomian negara tersebut sedang mengalami peningkatan. Tentunya, hal ini akan berdampak positif bagi harga saham di pasar.
2. Permintaan dan Penawaran
Saat terjadi bullish, investor akan berbondong-bondong untuk membeli aset ataupun saham sebab tingginya permintaan yang diikuti oleh rendahnya penawaran.
Sedangkan investor yang akan menjual aset tergolong sedikit. Sehingga, aset menjadi lebih berharga karena penawarannya sangat terbatas.
3. Psikologi Investor
Penyebab lain yaitu karena psikologi investor. Adanya sentimen positif dan keyakinan para investor juga dapat memicu terjadinya permintaan aset yang tinggi.
Psikologi investor di sini meliputi harapan yang positif akan masa depan, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan investor dalam membeli saham.
Cara yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Bullish Market
Supaya tidak tertinggal momentum, ada tiga cara yang perlu Propers lakukan, di antaranya seperti:
1. Pantau Setiap Pergerakan Harga Saham
Kalau pasar sedang mengalami bullish, Propers jangan terburu-buru dan gegabah dalam membeli saham.
Sebelum memutuskan untuk membeli saham, alangkah baiknya Propers harus mengetahui apakah pasar benar-benar menguat atau tidak.
2. Analisa Pergerakan Harga Saham
Cara kedua yang harus Propers lakukan yakni menganalisa pergerakan harga saham menggunakan moving average. Diketahui, moving average adalah alat penerima sinyal untuk mengetahui kalau kondisi pasar akan mengalami bullish.
Jika Propers sudah menerima sinyal, tren bullish beli saham biasanya banyak investor lakukan lebih awal agar mendapat keuntungan.
3. Jual Saham di Waktu yang Tepat
Cara terakhir penting Propers lakukan kalau ingin meraih keuntungan yang maksimal. Dalam kondisi ini, bisa menjual saham yang telah Propers miliki saat bullish sedang terjadi.
Tipsnya, Propers hanya perlu menunggu momentum ketika harga saham menyentuh puncaknya. Namun, Propers juga perlu memperhatikan pula perhitungan tingkat risikonya.
Kira-kira begitulah penjelasan mengenai bullish market. Tentunya, pada kegiatan investasi bearish dan bullish adalah dua hal yang akan terus terjadi secara berdampingan sesuai pergerakan ekonomi suatu negara.
Jika Propers belum memulai investasi akibat ragu, yuk mulai investasi dalam membiayai proyek properti bersama Propertree!
Di Propertree, cukup bermodal Rp100.000 an saja, Propers akan menerima imbal hasil yang tinggi hingga 20% per tahun lho.
Ingin investasi yang mudah dan aman? Mulai sekarang dan raih keuntungannya!
Baca Selengkapnya: Wajib Tahu! Begini Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen
Penulis: Dhea Alvionita