Perbedaan Aset Produktif dan Aset Konsumtif
Aset merupakan salah satu hal penting dalam finansial individu maupun perusahaan. Sebagian orang juga mengartikan aset sebagai sumber daya ekonomi yang akan mendatangkan manfaat di masa depan. Sebelum mengumpulkan aset dan mengerti apa saja jenis-jenis aset, alangkah baiknya jika kamu terlebih dahulu mengetahui pengertian aset.
Pengertian aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok. Berdasarkan bentuknya aset terbagi menjadi dua, yakni aset berwujud dan tidak berwujud. Namun, jika berdasarkan jenisnya aset terbagi menjadi konsumtif dan produktif. Agar tidak bingung dalam membedakan, yuk kita bahas lebih lanjut mengenai pengertian aset produktif dan aset konsumtif berikut.
Aset Produktif
Aset yang dapat menghasilkan uang disebut sebagai aset produktif, artinya aset ini bisa membuat harta yang kamu miliki bertambah atau bisa juga menjadi passive income. Contoh aset produktif adalah rumah dan tanah yang nilainya akan terus bertambah dari waktu ke waktu. Beberapa contoh aset produktif lainnya diantaranya:
- Emas Batangan
- Simpanan Koperasi
- Saham
- Reksadana
- Bisnis franchise atau bisnis lainnya
Kamu bisa membeli emas dan menyimpannya di tempat yang aman. Kemudian, ketika suatu waktu kamu membutuhkan uang kamu bisa menjualnya ke agen emas resmi. Kamu juga bisa memulai investasi termudah di koperasi, karena ada yang namanya koperasi serba usaha.
Salah satunya adalah Koperasi Digital Propertree yang bisa memberikan kamu imbal hasil hingga 12.5% dalam setahun. Terlebih lagi kamu bisa mendaftarkan diri dengan mudah melalui aplikasi di Play Store, untuk pengguna iOs pun juga sudah tersedia di App Store.
Selain itu, sistem koperasi digital propertree sudah mengedepankan transparansi sebagai bentuk komitmen. Salah satu caranya dengan menyediakan laporan keuangan koperasi yang bisa kamu akses secara online. Sehingga kamu bisa memantau aktivitas koperasi dan dapat meminimalisir terjadinya tindakan mencurigakan seperti terjadi kerugian atau membawa lari dana investasi kamu.
Aset Konsumtif
Jenis aset ini berupa harta yang fungsinya hanya untuk digunakan untuk kegiatan konsumtif. Pada umumnya nilai aset konsumtif cenderung akan berkurang seiring waktu dan tidak memberikan nilai yang bertambah. Contoh dari aset konsumtif adalah mobil, laptop, dan barang-barang lainnya yang biasa kamu miliki dan gunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa contoh aset konsumtif lainnya seperti:
- Handphone atau Gawai
- Motor
- Televisi
- Kulkas
- Furnitur rumah (Meja, kursi, lemari)
Aset konsumtif bisa dijual kembali namun harganya akan menurun secara drastis dan tidak akan memberikan nilai tambah yang menguntungkan. Nah, hal itulah yang membuatnya tidak termasuk menjadi aset produktif yang menghasilkan uang.
Rumah termasuk apa?
Untuk rumah, bisa kamu kelompokkan ke dalam aset produktif ataupun konsumtif tergantung bagaimana cara kamu menggunakannya. Jika kamu menggunakan rumah kamu untuk kos-kosan atau disewakan, maka rumah menjadi aset produktif karena menghasilkan pendapatan. Tetapi, jika kamu menggunakan rumah sebagai tempat tinggal saja, maka tergolong aset konsumtif.
Tapi kan rumah harganya bisa naik terus?
Benar, harga rumah akan terus naik, tapi kamu memerlukan biaya untuk perawatan rumah yang biayanya tentu tidak sedikit. Kamu perlu mengeluarkan uang untuk menjaga nilai ekonomi dari rumah kamu. Sedangkan contoh aset produktif sebelumnya cenderung memberikan kamu penghasilan, seperti reksadana yang nilainya cenderung selalu meningkat setiap harinya.
Aset produktif lainnya seperti saham dapat memberikan kamu dividen setiap tahunnya walaupun harganya bisa naik atau turun. Sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk menjaga nilai ekonominya.
Mana yang Lebih Penting?
Aset produktif dan konsumtif sama-sama memiliki keunggulannya masing-masing. Tetapi dapat dipastikan bahwa aset produktif lebih penting daripada aset konsumtif. Karena, aset produktif dapat memberikanmu keuntungan, sedangkan aset konsumtif tidak memberikan dampak yang baik untuk jangka panjang.
Itulah penjelasan mengenai aset konsumtif dan produktif yang punya fungsi masing-masing dan tentunya bisa menguntungkanmu. Tinggal kamu yang memutuskan ingin menggunakan aset itu untuk apa.