Belakangan ini, kata boncos seringkali masyarakat gunakan dalam percakapan sehari-hari, termasuk di investasi saham. Walaupun begitu, tidak semua orang mengetahui apa itu boncos saham.

Nah, bagi Propers yang sudah ataupun baru berkecimpung dalam dunia investasi, penting untuk mengetahui istilah kekinian itu. Lebih lengkapnya, silahkan simak di artikel Propertree ini, ya!

Arti Boncos Dalam Saham

Seperti yang sama-sama kita sadari, investasi adalah dunia yang di dalamnya penuh akan dinamika. Alhasil, pasar modal bisa saja sewaktu-waktu mengalami perubahan harga yang fluktuatif.

Diketahui, dalam dunia investasi boncos artinya rugi, jelek, tidak menghasilkan apa-apa. Biasanya, istilah ini banyak investor ungkapkan ketika tengah mengalami kerugian (cut loss) yang relatif besar.

Sederhananya, boncos saham adalah kondisi yang menggambarkan keadaan investor ketika mengalami kerugian investasi. Kerugian ini pun terjadi karena adanya penurunan harga komoditas aset. Di mana harga jual jauh lebih rendah daripada harga beli.

Baca Juga: Boncos Adalah Istilah Bahasa Gaul yang Wajib Diketahui!

Tips Investasi Anti Boncos

Melalui pemaparan di atas, pastinya Propers tidak ingin mengalami kerugian, bukan? Agar meminimalkan adanya potensi tersebut, kenali lima tips investasi anti boncos berikut yuk!

1. Pahami Instrumen Saham yang Akan Dipilih

Tips yang paling utama yaitu perlu memahami instrumen investasi apa yang akan Propers pilih, misalnya saham, obligasi, dan lainnya. Meski terlihat sepele, hal ini sama sekali tidak boleh setiap investor abaikan.

Saat Propers sudah memahaminya dengan baik, kedepannya Propers akan lebih berhati-hati dan lebih cermat dalam melakukan analisis. Dengan begitu, potensi boncos pun bisa terminimalisir.

2. Analisis Investasi

Tips penting kedua adalah investor harus bisa melakukan analisis terhadap investasi. Hal ini investor lakukan sebagai upaya untuk mendapatkan cuan yang lebih besar.

Pada umumnya, terdapat banyak jenis analisis yang dapat Propers lakukan ketika investasi. Setiap instrumen tentu memiliki potensi analisis yang berbeda. Sehingga Propers harus cermat dalam menganalisisnya.

Sebagai gambaran, Propers melakukan investasi saham, maka harus memahami benar-benar fundamental dan teknikalnya seperti apa. Jadi, Propers tidak akan gegabah dalam berinvestasi.

3. Hindari FOMO

Ketika berinvestasi, usahakan untuk menghindari Fear of Missing Out (FOMO) atau ikut-ikutan dengan tren saja. Padahal, investasi harus Propers pikirkan secara matang agar menghindari boncos.

Namun perlu Propers ingat pula bahwa investasi adalah kegiatan yang melibatkan uang secara nyata. Sehingga kalau mengalami boncos, artinya Propers akan kehilangan uang sesuai kerugian yang terjadi.

Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk menghindari proses investasi yang memanfaatkan tren belaka. Di sini, Propers juga harus paham dengan proses investasi yang akan dipilih. Tujuannya agar potensi cuan yang Propers dapat bisa jauh lebih besar.

4. Diversifikasi Investasi

Selanjutnya, Propers juga bisa melakukan diversifikasi investasi. Artinya, meletakkan investasi ke jenis instrumen dengan tujuan semata-mata untuk mengurangi risiko.

Contoh diversifikasi yaitu menyebarkan portofolio investasi ke berbagai instrumen, mulai dari saham, properti, obligasi, dan masih banyak lagi. Tujuannya bisa meminimalisir risiko dari kerugian atas portofolio tersebut.

5. Pantau Setiap Perkembangan Ekonomi

Lantaran kondisi ekonomi tidak bisa diprediksi, sangat penting bagi Propers untuk memantau setiap perkembangan yang tengah terjadi di dunia.

Termasuk situasi ekonomi hingga kebijakan negara yang berpotensi terjadinya perubahan harga aset. Kendati begitu, Propers bisa lebih tepat memutuskan waktu untuk keluar atau masuk pasar modal.

Kurang lebih itulah apa yang dimaksud dengan boncos dalam saham. Setelah mengetahuinya, Propers tidak akan salah mengartikan lagi kan?

Sebagai informasi tambahan, kalau Propers mau berinvestasi yang aman dan anti boncos, jangan lupa menanamkan modal yang Propers punya bersama Propertree!

Di Propertree, Propers dapat berinvestasi mulai dari Rp100.000 an saja dengan imbal hasil hingga 20% per tahun lho. Tertarik? Segeran investasikan danamu di sini.

Baca Selengkapnya: Pasti Cuan! Ternyata Begini Cara Analisa Harga Saham

Penulis: Dhea Alvionita